Positif COVID-19 Tembus 2 Juta, Pemerintahan Brazil Dianggap Mengerikan

Jumat, 17 Juli 2020 – 09:02 WIB
Warga Paraisopolis, permukiman kumuh terbesar di Sao Paulo, Brasil, terpaksa bergerak sendiri melawan virus corona. Foto: Reuters

jpnn.com, RIO DE JANEIRO - Jumlah warga Brazil yang terjangkiti COVID-19 hingga Kamis (16/7) melewati angka dua juta orang.

Cara Presiden Brazil Jair Bolsonaro menangani pandemi COVID-19 mendapat sorotan warganya.

BACA JUGA: Ini Angka Kematian Tenaga Kesehatan Jatim Karena Covid-19

Sebelumnya 27 hari yang lalu, angka yang tercatat di Brazil masih satu juta kasus. Brazil kini menjadi negara dengan angka tertinggi kedua di dunia, setelah Amerika Serikat, menyangkut jumlah kasus COVID-19.

Dalam beberapa pekan belakangan ini, terdapat hampir 40.000 kasus baru terkonfirmasi setiap harinya di Brazil, menurut data pemerintah.

BACA JUGA: Kata Anies Soal Penambahan Pasien Positif Baru Covid-19 di Jakarta

Sebagai perbandingan, AS melewati angka satu juta hingga dua juta kasus COVID-19 dalam waktu 43 hari, menurut hitungan Reuters.

Di AS, penyebaran wabah tersebut sempat menurun pada Mei. Namun kembali meningkat pada Juni.

BACA JUGA: Omas Meninggal Dunia, Inilah Jenis Penyakit yang Dideritanya

Pada Kamis, jumlah total kasus COVID-19 di Brazil adalah 2.012.151 dan kematian mencapai 76.688.

Brazil, negara berpenduduk terbanyak di Amerika Latin, memiliki 210 juta penduduk--hampir dua pertiga jumlah penduduk AS.

Pada kedua negara, angka penularan melonjak karena virus corona jenis baru penyebab wabah tersebut meluas di kawasan baru yang jauh dari kota-kota besar.

Kendati virus begitu parah menyebar, Bolsonaro yang mantan kapten angkatan darat telah mendesak para pemerintah daerah untuk mencabut peraturan karantina wilayah.

Bolsonaro sendiri pekan lalu telah menjalani tes dan dinyatakan terinfeksi virus corona.

Ia selama ini meremehkan risiko kesehatan dan menentang pemberlakuan perintah pembatasan sosial, dengan mengatakan bahwa dampak ekonomi lebih buruk dibandingkan wabah itu sendiri.

Di bawah tekanan, banyak gubernur dan wali kota yang akhirnya melonggarkan pembatasan dalam beberapa pekan ini, sehingga menyebabkan penyebaran wabah COVID-19 meningkat.

Jajak pendapat menunjukkan popularitas Bolsonaro telah menurun selama pandemi.

Anggapan bahwa Pemerintahan Brazil buruk atau mengerikan telah meningkat menjadi 44 persen, menurut jajak pendapat Datafolha yang dilangsungkan pada Juni.

Persentase itu merupakan peningkatan dari 38 persen pada April dan 36 persen pada Desember.(Reuters/antara/jpnn)?


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler