Potensi Cangkang Sawit Tak Main-Main, Laris di Pasar Internasional

Sabtu, 27 November 2021 – 18:35 WIB
Pelaku usaha Indonesia berhasil membukukan ekspor cangkang sawit ke Jepang dengan nilai mencapai USD 12 juta per tahun. Ilustrasi: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Potensi transaksi cangkang sawit tak main-main. Pasalnya, pelaku usaha Indonesia berhasil membukukan ekspor cangkang sawit ke Jepang dengan nilai mencapai USD 12 juta per tahun.

Hal itu terungkap dari hasil temu bisnis antara pelaku usaha cangkang sawit Indonesia dan industri biomassa Jepang yang terlaksana di Pekanbaru, Riau.

BACA JUGA: Bea Cukai Pangkalpinang Layani Ekspor Perdana Cangkang Sawit di Pulau Bangka

“Untuk menjaga surplus neraca perdagangan, pemerintah terus berupaya mengembangkan produk dan komoditas berpotensi ekspor dengan permintaan dan nilai jual yang tinggi di pasar global. Salah satu komoditas tersebut adalah cangkang kelapa sawit,” ujar Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag Didi Sumedi di Jakarta, Sabtu (27/11).

Didi menyebut pertemuan bisnis tersebut difasilitasi Kementerian Perdagangan bersama Japan External Trade Organization (JETRO) Jakarta dan Asosiasi Pengusaha Cangkang Sawit (APCASI).

BACA JUGA: Ramah Lingkungan dan Banyak Keunggulan, Ekspor Cangkang Sawit Semakin Meningkat

Jepang saat ini merupakan pasar terbesar bagi cangkang sawit.

Kemendag memperkirakan Jepang akan terus menjadi pasar utama untuk komoditas tersebut. Hal itu disebabkan oleh kebijakan energi Jepang yang menetapkan 24 persen pemenuhan energi pada 2030 harus berasal dari energi baru dan terbarukan (renewable energy).

Direktur Kerja Sama Pengembangan Ekspor Kemendag Marolop Nainggolan menyampaikan Kemendag akan terus mendorong peningkatan ekspor cangkang sawit ke Jepang lewat kerja sama dengan berbagai pemangku kepentingan.

“Ditjen Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag bersama Japan External Trade Organization berupaya mempertahankan dan meningkatkan ekspor cangkang sawit ke Jepang. Salah satu bentuk kerja sama tersebut adalah melalui kegiatan one-on-one business matching kali ini,” ungkap Marolop.

Marolop menambahkan Kemendag mengundang para calon pembeli untuk meninjau langsung gudang dan pabrik pengolahan agar semakin yakin dengan kualitas cangkang sawit Indonesia.

"Kami harap calon mitra bisnis dari Jepang meyakini besarnya potensi cangkang kelapa sawit Indonesia dan berminat untuk menjalin kerja sama bisnis jangka panjang dengan pelaku usaha lokal,” kata Marolop.

Ekspor produk cangkang sawit Indonesia pada Januari–September 2021 telah mencapai USD 286 juta atau meningkat 27,01 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada 2020.

Negara tujuan ekspor utama produk cangkang sawit Indonesia adalah Jepang dengan pangsa sebesar 84,5 persen dari total ekspor cangkang sawit Indonesia, diikuti Thailand, Singapura, Korea Selatan, dan India.

Pasokan cangkang sawit di Indonesia berasal dari Jambi, Riau, Sumatera Barat, Kalimatan Tengah, dan Sumatra Utara.

Kompetitor utama Indonesia untuk produk cangkang sawit adalah Malaysia dan Thailand.

Namun demikian, eksportir cangkang sawit Indonesia disebut menghadapi kompetisi yang relatif ketat dengan eksportir Malaysia.

"Harga cangkang sawit di Malaysia relatif lebih murah dan stabil, sedangkan harga di Indonesia fluktuatif dan cenderung naik akibat bea keluar dan pungutan ekspor, serta kurangnya infrastruktur pendukung," kata Marolop. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Elvi Robia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler