Potensi Karet Riau, Unggulan di Indonesia

Minggu, 02 Desember 2012 – 12:43 WIB
PEKANBARU--Banyaknya alih fungsi komoditi dari tanaman karet ke perkebunan kelapa sawit, dari persawahan ke perkebunan kelapa sawit yang sekarang sangat digandrungi masyarakat di Riau, menjadi ke khawatiran akan semakin tenggelamnya komoditi  karet di Riau. Padahal, Riau sejak dulu adalah salah satu provinsi penghasil komoditi karet di Indonesia.

Bahkan komoditi karet Riau masuk komoditi unggulan di Indonesia. Karena itu upaya agar pengembangan potensi investasi perkebunan karet harus dilakukan dan dikaji. Sehingga tradisi Riau sebagai provinsi penghasil karet di tanah air selain kelapa sawit tetap terjaga.

Ini dikatakan Kepala Badan Penanaman Modal Daerah (BPMD) Provinsi Riau, Adizar SE MP  saat membuka pengembangan potensi investasi sektor perkebunan karet di Hotel Mutira Merdeka Pekanbaru, Sabtu (1/12).

Dikatakannya, kebutuhan karet setiap tahunnya meningkat dipasaran internasional. Namun tetantu harus dibarengi dengan kualitasnya.Indonesia, adalah negara paling luas hamparan areal perkebunan karet, yakni mencapai sekitar 3,2 juta hektare. Tapi dari segi produksi karet, Indonesia berada di urutan kedua di dunia setelah Thailand.

"Dan Riau merupakan provinsi penghasil komoditi perkebunan karet terbesar di tanah air," ujarnya.

Namun sekarang masyarakat banyak beralih ke perkebunan kelapa sawit. Lahan karet yang sudah tua dan tidak produktif lagi diubah menjadi lahan perkebunan kelapa sawit. Seharusnya, dilakukan revitalisasi kembali dan pengembangan dan dipertahankan. Karet, katanya, merupakan komoditi yang tidak asing bagi masyarakat Riau sejak sekitar 40 tahun lalu. Bahkan sebagian besar masyarakat Riau bersentuhan langsung dengan perkebunan karet.

Pertemuan ini, menurutnya dapat menghasilkan gagasan tentang kondisi perkebunan karet di Riau akan dibawa kemana, melakukan upaya pengembangan industri hilir karet, serta menciptakan penangkaran bibit karet unggul di Riau.

Forum diskusi pengembangan potensi investasi sektor perkebunan karet yang dilangsungkan selama dua hari, diikuti sekitar 100 orang peserta dari 12 Kabupaten/Kota dan kalangan mahasiswa. Menghadirkan Direktur Tanaman Tahunan Dirjenbun, Kementerian Pertanian RI Ida Rawi.

Ida Rawi mengatakan, Indonesia memang termasuk negara penghasil komoditi karet terbesar di dunia. Karena itu, pemerintah melalui Kementan RI terus berupaya mengembangan komoditi unggulan sektor perebunan satu ini. Melakukan revitalisasi kebun karet tua di daerah-daerah provinsi penghasil termasuk Riau. Namun upaya itu, tetap harus dipikul bersama, Pusat, Provinsi dan Kabupaten/kota. "Tanpa itu tidak aan berhasil, termasuk kalangan asosiasi dan swasta," ujarnya.(dac)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Harga Sapi Melambung, Penjagal Menjerit

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler