JAKARTA - Potensi bisnis perumahan di Indonesia terbuka lebar. Itu sebabnya, kalangan perbankan diharapkan bisa memanfaatkan peluang tersebut.
"Prospek bisnis perumahan sangat menjanjikan. Bila ini bisa dimanfaatkan dengan baik oleh perbankan terutama bank BUMN, akan menguntungkan sekali," kata Olly Dondokambey, anggota Komisi XI dalam rapat dengar pendapat dengan Dirut Bank BTN Iqbal Latanro, Kamis (12/7).
Hal ini dibenarkan Iqbal. Disebutkannya, kebutuhan rumah setiap tahunnya sebesar 700 ribu unit. Yang baru dapat dipenuhi hanya 400 ribu unit per tahun, sehingga backlog secara kumulatif telah mencapai 13,6 juta unit.
"Bank BTN tetap fokus pada pembiayaan perumahan. Ini ditunjukkan dengan market share per Desember 2011 mencapai 75,90 persen. Angka ini tertinggi di antara bank nasional yang hanya 24,10 persen," terangnya.
Lanjut Iqbal, Bank BTN memiliki peran strategis dalam pembangunan perumahan rakyat. Di mana setiap tahun membiayai 140 ribu unit rumah dan jumlah debitur secara akumulasi telah mencapai lebih dari tiga juta orang.
"Kami tetap berkomitmen mendukung program perumahan rakyat dengan penyaluran KPR subsidi rata-rata di atas 100 ribu debitur setiap tahunnya. Di samping mendominasi penyaluran kredit program perumahan rakyat setiap tahunnya," tandas Iqbal. (esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... BUMN Siap Akomodasi Putra Daerah
Redaktur : Tim Redaksi