JAKARTA - Hasil riset Balai Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) menunjukkan, di beberapa wilayah perairan Indonesia yang memiliki arus laut kuat menyimpan potensi energi listrik hingga 6 ribu MWWilayah perairan itu terutama di selat-selat yang menghadap Lautan Hindia dan Samudera Pasifik
BACA JUGA: Toshiba Garap TV 3 Dimensi
Erwandi dari UPT Balai Pengkajian dan Penelitian Hidrodinamika BPPT mencontohkan, di wilayah NTB dan NTT, dari 10 selat yang ada diperkirakan energi listrik yang bisa dihasilkan mencapai 3 ribu MW
BACA JUGA: Metland Bangun Condotel Rp 88 Miliar
"Bila dari satu selat tadi dapat dipanen energi sebesar 300 MW dengan asumsi jumlah turbin 100 buah masing-masing sebesar 3 MW (turbine farm) maka bisa dihasilkan energi listrik hingga 3 ribu MW," kata Erwandi pada seminar Potensi Energi Listrik dari Arus Laut di wilayah NTT dan NTB, di Jakarta, Selasa (26/4)
Padahal di Indonesia masih cukup banyak Selat yang belum dapat terdeteksi potensi arus lautnya, demikian juga dengan sungai yang sangat potensial untuk instalasi turbin arus laut
BACA JUGA: 182 Tarif Barang Modal Dibebaskan
"Dalam hitungan di atas kertas diduga potensi arus laut di wilayah perairan Indonesia menyimpan potensi energi listrik hingga 6 ribu MW," terang ErwandiUntuk itu, BPPT terus melakukan pemetaan secara digital potensi energi arus laut di IndonesiaPemetaan ini bertujuan memberikan prediksi awal daerah-daerah yang potensial energi arus lautnya sebelum dilakukan pengukuran secara langsung
Secara teknologi, pihak BPPT telah melakukan ujicoba prototipe Pembangkit Listrik Tenaga Arus Laut (PLTAL) pada 2009 sebesar 2 kW dan tahun ini sebesar 10 kW di Selat Flores NTT
Erwandi menjelaskan, penyebab terjadinya arus laut bisa karena adanya pasang surut yang diakibatkan oleh interaksi bumi, bulan, dan matahariSelain itu karena arus geostropik oleh gaya Coriolis akibat rotasi bumi serta perbedaan salinity, suhu, dan density
"Di Indonesia, terjadinya arus laut lebih dominan diakibatkan oleh pasang surutAliran arus laut (karena pasang surut) atau arus sungai menyimpan energi hidro-kinetik yang dapat dikonversi menjadi daya listrikBesarnya daya listrik bergantung pada densitas fluida, penampang aliran, dan kecepatan alirannya," katanya
Sementara itu, Anggota Dewan Energi Nasional, Muchtasor menyatakan, dalam Rencana Umum Energi Nasional (RUEN) ditargetkan hingga 2050 nanti, energi yang di hasilkan dari lautan bisa mencapai 6 ribu MW"Untuk mewujudkan rencana ini, dibutuhkan adanya sinergi dari berbagai pihakKegiatan pemetaan potensi, pemilihan teknologi, hingga komersialisasi dan regulasi baik itu pemerintah, perguruan tinggi, dunia usaha dan badan-badan riset yang ada," kata dia
Kelistrikan di NTB dan NTT, selama ini lebih banyak dipasok dari sejumlah PLTD sehingga secara ekonomis PLTAL punya nilai tambah untuk menurunkan ongkos produksi listrik di wilayah NTT dan NTBDisamping nilai ekonomisnya, pengembangan pembangkit dari energi terbarukan akan menjaga kualitas lingkungan
Hanya saja, pengembangan PLTAL ke depan masih menyimpan beberapa kendala seperti, nilai investasi yang lebih tinggi ketimbang pembangkit konvensional serta pemilihan dan pengembangan teknologinyaDari hasil riset yang dikembangkan, skala PLTAL terbesar adalah prototype 1,2 MW sedangkan skala yang lebih besar diperkirakan baru beroperasi dalam 5 tahun kedepan sehingga tingkat kehandalan pembangkit ini belum memiliki rekam jejak yang cukup(lum)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bakrieland Gelontorkan Rp 5,9 Miliar untuk Pohon
Redaktur : Tim Redaksi