JAKARTA - Industri telekomunikasi memiliki peluang besar untuk terus berkembang. Kendati diyakini pasar tengah menuju saturasi atau kejenuhan, tapi PT Axis Telekom Indonesia optimistis masih dapat menaikkan revenue atau pendapatan mereka pada tahun ini.
Presdir and CEO Axis Erik Aas mengatakan pasar telekomunikasi nasional berpotensi tumbuh positif. Karena itu, masih ada peluang untuk menggenjot pendapatan. Untuk itu, perlu strategi khusus untuk menggaet pengguna. Apalagi, ada perubahan mendasar dalam layanan telekomunikasi. Khususnya penggunaan akses internet.
Ditambah, ketersediaan handset yang memudahkan pengguna mengakses internet. Seperti smartphone berbasis android memiliki market share cukup besar di tanah air. "Nah, pasar indonesia itu berbeda dengan negara-negara lain. Karenanya, perlu menyediakan aplikasi dan konten lokal yang sesuai dengan kebutuhan pengguna," katanya saat media roundtable kemarin (20/3).
Saat ini, pengguna Axis tercatat mencapai 17 juta pelanggan. Sementara kontribusi layanan data terhadap pendapatan perusahaan sebesar 30 persen. Tahun ini diproyeksi bisa mengalami peningkatan hingga 40 persen. Sedangkan, sisanya berasal dari layanan suara dan SMS.
Chief Marketing Officer Axis Daniel Horan menambahkan, pihaknya tidak sepakat kalau pasar telekomunikasi tengah mengalami saturasi. Tercatat, sekitar 61 persen pengguna memanfaatkan selular untuk mengakses layanan data. Menurut dia, angka tersebut akan terus meningkat sejalan dengan naiknya kebutuhan terhadap akses internet. "Baik melalui handphone, tablet maupun modem," ucapnya.
Ke depan, Axis akan terus memperkuat jaringan di daerah dengan menyiapkan tambahan BTS berbasis 2G maupun 3G. Daniel menyebutkan, perusahaan menginvestasikan USD 1,6 miliar untuk menambah kapasitas jaringan. Hingga kini Axis sudah membangun lebih dari 6.500 BTS 2G dan 3G dengan jangkauan di 400 kota. Secara nasional, Axis yang sudah menjangkau 80 persen populasi di tanah air itu mencatat posisi keempat dalam hal luas wilayah.
Ke depan, mereka berambisi mengincar posisi ketiga. Kendati demikian, lanjut Erik, untuk mencapai posisi tersebut perlu menyiapkan beberapa hal. Di antaranya ditinjau dari indikator kepuasan pelanggan, penyediaan produk yang terjangkau dan jujur dalam menerapkan tarif. "Iya, kami memiliki keinginan untuk menduduki posisi ketiga, tapi tidak dalam tahun ini," tandasnya. (res)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jamsostek Genjot Performa Investasi
Redaktur : Tim Redaksi