jpnn.com, JAKARTA - Menpora Imam Nahrawi resmi melantik Pengurus Pusat Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (PP KMHDI) di Wisma Kemenpora, Jakarta, Kamis (8/11) malam.
Pada kesempatan tersebut, Menpora juga sekaligus membuka langsung Rapat Kerja Nasional (Rakernas) X PP KMHDI
BACA JUGA: Alasan Kemenpora Kembali Launching SKJ Jadul 2018
Imam menegaskan, bahwa KMHDI harus semakin solid ke depannya dan terus melakukan kaderirasi. Dengan tantangan yang lebih berat, kerja KMHDI harus dilakukan secara ekstra.
"Selamat dilantik, betapa harmonisasi di KMHDI menjadi cerminan proses konsolidasi yang baik dan benar. Selamat. Selamat juga atas rakernas dan dibuka malam ini," ungkap Imam.
BACA JUGA: Imam Nahrawi Dapat Lukisan dan Buku Spesial dari Gus Nas
Imam menambahkan, dalam Rakernas KMHDI banyak hal yang harus dibicarakan untuk kepentingan bangsa. Pasalnya pemuda saat ini mempunyai peran yang strategis, tidak hanya sebagai objek pembangunan tetapi juga harus menjadi pelaku utama pembangunan bangsa.
"Saya akan terus buka diri, pemerintah, momentum apapun kita jaga, perbedaan wajat, tetapi kita tetap jaga persatuan. Selamat berjuang. Jadikan medsos ruang bagi ide mahasiwa kembali ke khittahnya sebagai agen perubahan," papar Imam.
BACA JUGA: DPR: Titik Perhelatan Sepeda Nusantara Harus Lebih Banyak
Terkait momentum tahun politik, Imam berkeyakinan para pemuda terutama mahasiswa bisa memilih calon pemimpina yang baik dan mengedepankan kepentingan bangsa.
"Saya yakin pilihan mereka sama dengan saya. Namun apapun pilihannya kita tetap menjaga persatuan dan kesatuan, ungkapnya.
Sementara itu, Ketua Presidium PP KMHDI 2018-2020, I Kadek Andre Nuaba mengatakan, periode kepengurusannya akan fokus pada optimalisasi, implementasi sistem kaderisasi karena penguatan kader melalui Pendidikan adalah domain utama organisasi KMHDI.
"Sistem pendidikan kaderisasi yang dimiliki KMHDI diharapkan mampu membentuk kader menjadipara ksatria yang siap menyambut setiap perubahan yang terjadi. Dalam strategi perang apapun, klasik maupunkotemporer, hanya ksatria terdidik dan terlatih yang akanmampu menghadapi jenis pertempuran apapun," kata Andre yang baru terpilih pada pemilihan Presidium KMHDI X di Yogyakarta, Agustus lalu.
Dia menegaskan bahwa sistem pendidikan kaderisasi yang dimiliki KMHDI diharapkan mampu membentuk kader menjadi para ksatria yang siap menyambut setiap perubahan yang terjadi.
"Dalam strategi perang apapun, klasik maupun kontemporer, hanya ksatria terdidik dan terlatih yang akan mampu menghadapi jenis pertempuran apapun," tuturnya. (dkk/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sepeda Nusantara Etape Buleleng Diiringi Gamelan Ble Ganjur
Redaktur & Reporter : Muhammad Amjad