PP Siapkan Kader Kawal NKRI

Kamis, 02 Mei 2013 – 05:00 WIB
JAKARTA - Pemuda Pancasila (PP) kini bertransformasi. Sebagai organisasi yang konsisten menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan mengawal pluralisme sesuai dengan nilai-nilai Pancasila, PP akan merekrut kader-kader yang militan dari kaum intelektual muda.

"Kader PP harus berjalan sesuai aturan organisasi. Dulu PP dikenal 80 persen otot 20 persen otak, sekarang sebaliknya kami andalkan 80 persen otak dan 20 persen otot. Target kami bisa rekrut 50 persen kaum intelektual, 20 persen kaum mapan serta 30 persen grass root. PP siap kawal keutuhan Pancasila, NKRI dan pluralisme," kata Wakil Ketua I Badan Pelaksana Kaderisasi (BPK) PP Majelis Pimpinan Wilayah (MPW) DKI Jaya Johnson Silitonga di Jakarta, Rabu (1/5).

Johnson mengatakan untuk menjalankan misi organisasi, selain merekrut kader militan, Pimpinan PP harus berkoordinasi dengan pemerintah. Jika di tingkat ranting maka berkoordinasi dilakukan dengan lurah setempat.

"Setiap aktivitas PP sampai di tingkat kelurahan wajib koordinasi dengan lurah. Jangan sampai lurah kenal dengan ketua ranting di pinggir jalan atau sedang mabuk. Ketua ranting perlu audiens dengan lurah sesuai mekanisme organisasi," tegasnya.

Saat ini BPK PP MPW DKI Jaya sudah menyelenggarakan acara temu kangen untuk berbagi kisah sukses antar sesama kader PP. Acara temu kangen tersebut sekaligus untuk pengenalan terhadap pengurus dan senior-senior PP untuk memberikan aspirasi pada kader-kader PP DKI.

"Ada beberapa senior yang kami minta hadir sebagai inspirasi bagi kader muda kita yang baru-baru. Karena ini adalah bagian dari program pengkaderan kami," ujarnya.

Sementara itu, Ketua MPW PP DKI Jaya Roberto Rouw mengatakan sudah banyak kader PP yang berhasil di berbagai bidang. Kesuksesan kader PP ini tentu menepis konotasi premanisme yang diarahkan ke PP.

"Terbukti kami punya kader-kader yang sukses secara nasional. Ruhut Sitompul itu salah satu kader PP. Di sini berbagi cerita, bagaimana kesuksesan kader PP di DPR, pemerintahan, dan sebagainya," katanya.

Ketua Bidang Litbang dan Kaderisasi MPW PP DKI Jaya, Arfin Siregar mengatakan, PP ingin mengubah paradigma yang selama ini dikenal lebih banyak mengandalkan otot. Menurutnya saat ini paradigma PP sudah berubah, yakni lebih banyak menggunakan intelektual dan pemikiran.

"Dulu PP dikenal premanisme, anarkis, suka buat ribut, hanya jaga lahan parkir. Malam ini orang akan lihat berbagai contoh (kader PP) yang sudah berhasil, ternyata tak seperti yang dikira orang. Kader PP banyak yang jadi, mulai dari Bupati, Walikota, Gubernur, anggota DPRD, DPR, dokter umum, dokter spesialis, sampai lawyer, kita komplit. Saya harap, orang mulai terbuka, kalau PP tak seperti yang mereka bayangkan," pungkasnya. (awa/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Istri Ahok Resmi Pimpin YKI DKI Jakarta

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler