jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni meminta PPATK segera berkolaborasi dengan penegak hukum lainnya guna mengusut tuntas dugaan aliran dana kejahatan lingkungan, termasuk kepada anggota partai politik (parpol).
Hal itu disampaikan Sahroni merespons Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) yang mengungkap aliran dana satu kasus green financial crime (GFC) alias kejahatan lingkungan mencapai Rp 1 triliun.
BACA JUGA: Sahroni Sentil Pensiunan Jenderal Minta Dukungan Pengamanan Calon Ketum HDCI
Plt Deputi Analisis dan Pemeriksaan PPATK Danang Tri Hartono dalam Rapat Koordinasi Tahunan 2023 lembaga itu menyebut duit panas tersebut mengalir ke mana-mana termasuk anggota parpol.
Oleh karena itu, Sahroni mendorong PPATK bergerak cepat mendalami dugaan yang ada agar uang 'kotor' tersebut tidak dipakai oleh oknum tertentu untuk mengintervensi pemilu di Indonesia.
BACA JUGA: Bagaimana Temuan PPATK soal Transaksi Judi Lukas Enembe 500 Miliar? Begini Kata KPK
"Kalau benar adanya, saya minta PPATK terus telusuri dan pantau aliran-aliran dana kejahatan lingkungan tersebut," kata Sahroni melalui keterangan tertulis di Jakarta, Senin (23/1).
Legislator Partai NasDem itu bahkan meminta PPATK mengusut siapa pun yang diduga menikmati aliran dana kejahatan lingkungan tersebut.
BACA JUGA: 14 Anggota Komunitas Motor Tersesat di Hutan, 1 Meninggal Dunia
"Mau itu mengalir ke partai, pengusaha, pejabat, atau siapa pun yang terbukti melakukan pelanggaran hukum, bongkar semua. Bahaya sekali kalau apa yang dikhawatirkan PPATK benar terjadi," kata Sahroni.
Selain itu, Sahroni meminta PPATK segera berkolaborasi dengan perangkat penegak hukum lainnya untuk mengeksekusi temuan lembaga tersebut.
"PPATK harus langsung menjalin kolaborasi dengan KPK, Polri, dan perangkat hukum lainnya yang dibutuhkan guna bongkar dugaan ini. Harus ditindaklanjuti dengan cepat kalau serius ingin mengusut ini barang
Sahroni meyakini dengan adanya kolaborasi, PPATK bisa lebih cepat mengungkap aliran dana kejahatan lingkungan itu.
"Jika nantinya PPATK mendapat banyak tekanan-tekanan, ingat, jangan pernah takut dan goyah," ucap Ahmad Sahroni.(fat/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam