jpnn.com, KARAWANG - Kegiatan Pengabdian Pada Masyarakat (PPM) Universitas Mercu Buana (UMB) yang berlangsung di Desa Teluk Bangau, Kecamatan Batu Jaya, Kabupaten Karwang, Jawa Barat, 1-2 Februari 2020 ini sebuah pengembangan dari program outbound Mahasiswa Magister Ilmu Komunikasi UMB. Program ini bertujuan untuk membangun kebersamaan antara dosen, mahasiswa dan lembaga mitra yang dapat membawa manfaat bagi masyarakat.
“Kegiatan PPM ini salah satu kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Jadi kami berkewajiban untuk memberikan sumbangsih sebagai perguruan tinggi kepada masyarakat disesuaikan dengan masing-masing dosen dan program studi itu berada,” kata Direktur Pascasarjana Universitas Mercu Buana (UMB) Prof. Dr. -Ing. Mudrik Alaydrus saat ditemui di sela-sela Kegiatan PPM di Desa Bangau, Batu Jaya, Karawang, Sabtu (1/2/2020).
BACA JUGA: Universitas Mercu Buana Kranggan Dorong Generasi Milenial Tingkatkan Branding Diri
Menurut Mudrik, kegiatan pengabdian pada masyarakat ini juga terselenggara atas kerja sama dan bantuan lembaga mitra seperti PT SANS Mitra Indonesia. Selain itu, penyuluhan kesehatan melibatkan satu rumah sakit yakni Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Mitra Family Karawang.
“Ilmu komunikasi adalah ilmu yang sangat erat dengan literasi media sehingga dalam kegiatan ini terjadi tukar wawasan bagaimana mengantisipasi perkembangan informasi berita, itu baik berita benar atau hoaks,” katanya.
BACA JUGA: 126 Mahasiswa Magister Ilmu Komunikasi UMB Gelar PPM di Karawang
Menurut Mudrik, kegiatan ini secara masif dilakukan Magister Ilmu Komunikasi UMB dan merupakan kegiatan pertama yang diharapkan bermanfaat bagi masyarakat.
“Melalui kegiatan ini, mahasiswa dapat menumbuhkan bekerja sama, sinergis. Kalau hari-hari mereka sebagai mahasiswa tetapi hari ini bahu-membahu melakukan pengabdian pada masyarakat,” kata Mudrik.
BACA JUGA: UMB Beri Bantuan untuk Korban Banjir dan Longsor di Bogor
Dia berharap kegiatan di masa mendatang akan lebih baik, dan daerah yang dapat dikembangkan makin luas termasuk melibatkan banyak program studi lagi.
“Magister Ilmu Komunikasi ini adalah satu dari delapan program studi yang kami miliki,” katanya.
Berbasis Kearifan Lokal
Sementara itu, Ketua Program Studi Magister Ilmu Komunikasi UMB Jakarta, Dr. Ahmad Mulyana menjelaskan tema yang diangkat untuk program Pengabdian pada Masyarakat (PPM) atau Abdimas kali ini adalah “Literasi Social Engineering Berbasis Kearifan Lokal.”
“Program pengabdian masyarakat ini adalah bagian dari Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Jadi, ini merupakan upaya implementasi hasil-hasil kegiatan pendidikan dan penelitian untuk menyelesaikan persoalan riil yang terjadi di masyarakat,” kata Dr. Ahmad Mulyana.
Di era perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang demikian pesat ini, menurut Mulyana, para mahasiswa magister komunikasi, yang memang secara khusus menggeluti bidang komunikasi diharapkan untuk tidak hanya berkutat dengan kebutuhan diri sendiri saja, namun juga peduli pada permasalahan-permasalahan yang nyata terjadi di tengah masyarakat. Sebagai bagian dari genereasi masa depan, dengan kemampuan nalar kritis mereka, para mahasiswa magister memiliki tanggung jawab untuk secara aktif turut menjawab berbagai persoalan yang ada di masyarakat sekitar demi tercapainya perubahan yang lebih baik. Jalan pengabdian masyarakat harus menjadi bagian dari komitmen kesadaran mereka sehingga layak disebut sebagai pribadi yang berintegritas.
Yusuf Hamangku Rahayu selaku CEO PT SANS Mitra Indonesia (kiri) bersama Dosen Magister Ilmu Komunikasi UMB Dr. Suraya. Foto: Friederich Batari/JPNN.com
“Kami melihat program Abdimas ini penting untuk menanamkan kesadaran bagi para mahasiwa dan kita semua tentang peran, fungsi dan tanggung jawab, bahwa mereka tidak hanya bertanggung jawab pada diri sendiri, atau orang tua dan keluarganya saja, namun juga kepada masyarakat luas,” kata Dr. Suraya, satu dosen pembimbing dalam kegiatan PPM kali ini.
Sejumlah dosen yang juga ikut sebagai pembimbing saat pelaksaan Program PPM di antaranya Dr. Henny Gusfa (Sekretaris Prodi Magister Ilmu Komunikasi UMB), Dr. Ahmad Djamil, Dr. Heri Budiyanto, Dr. Syaifuddin, Dr. Leila Mona, Dr. Nur Kholisoh, Dr. Juwana, dan Dr. Emilia Bassar.
Menjawab Tantangan Globalisasi
Globalisasi memang tak terhindari. Terpaan arusnya yang demikian kuat, dengan membawa- serta gaya hidup yang semakin pragmatis dan konsumtif, terus mengikis kearifan lokal yang selama ini mampu menjadi perekat sekaligus bagian dari identitas antar individu dan kelompok di masyarakat. Ketika perekat-perekat itu kian menipis, maka mulai munculah masalah- masalah sosial, seperti krisis identitas, masalah kesenjangan sosial, kecurigaan satu sama lain, dan sebagainya seperti yang banyak kita lihat di tengah masyarakat saat ini.
MIKOM UMB melihat bahwa pembiaran akan masalah ini hanya akan membawa pada persoalan baru yang lebih rumit lagi. Karenanya, sebaai salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan kembali melakukan pemberdayaan komunitas berdasarkan kearifan lokal.
Untuk program Abdimas di Desa Teluk Bangau kali ini, pihak MIKOM Universitas Mercu Buana juga bekerja sama dengan SANS Mitra Indonesia sebagai bagian dari kegiatan CSR-nya yang selama ini memang fokus pada pemberdayaan masyarakat.
“Tema-nya sangat menarik. Program pemberdayaan masyarakat berbasis kearifan lokal yang dikelola dengan baik tidak hanya mampu mengembalikan masyarakat pada akar persatuan dan kesatuannya, tetapi dengan akar itu pula mereka akan mampu untuk berubah dan bertumbuh menjadi lebih baik,” kata Yusuf Hamangku Rahayu selaku CEO PT SANS Mitra Indonesia.
Untuk program Abdimas kali ini, Magister Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana menginisiasi berdirinya ”Pojok Literasi“ sebagai perpustakaan Desa Teluk Bangau melalui gerakan donasi pintar dengan mendonasikan buku-buku yang dikumpulkan bersama-sama segenap dosen dan mahasiswa MIKOM. Sebagai penyemangat, sekaligus membangun kedekatan emosi, para dosen dan mahasiswa juga menuliskan pesan-pesan mereka di halaman depan buku yang didonasikan untuk memotivasi para pembaca agar bisa menggunakan fasilitas baru itu dengan sebaik-baiknya.
Untuk program Abdimas di Desa Teluk Bangau kali ini, pihak MIKOM Universitas Mercu Buana juga bekerjasama dengan SANS Mitra Indonesia sebagai bagian dari kegiatan CSR-nya yang selama ini memang fokus pada pemberdayaan masyarakat.
“Tema-nya sangat menarik. Program pemberdayaan masyarakat berbasis kearifan lokal yang dikelola dengan baik tidak hanya mampu mengembalikan masyarakat pada akar persatuan dan kesatuannya, tetapi dengan akar itu pula mereka akan mampu untuk berubah dan bertumbuh menjadi lebih baik,” kata Yusuf Hamangku Rahayu selaku CEO PT SANS Mitra Indonesia.(fri/jpnn)
Redaktur & Reporter : Friederich