jpnn.com, JAKARTA - Pengakuan mengejutkan dari Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil yang viral di media sosial belum tentu benar. Belum tentu juga salah.
Ridwan mengklaim menerima pinangan sebagai calon gubernur Jawa Barat karena takut kepada Partai Nasdem, yang dianggapnya punya kejaksaan dan media. Namun, pengakuan Ridwan Kamil itu dianggap belum tentu benar.
BACA JUGA: Video Pengakuan Viral, Ridwan Kamil Harus Bertanggung Jawab
Ketua DPP Partai Persatuan Pembangunan Syaifullah Tamliha mengatakan, di satu sisi memang ada konsekuensinya kalau penegak hukum berlatar belakang dari partai politik.
Namun, dia berharap Jaksa Agung Prasetyo tetap profesional menjalankan tugasnya. "Saya berharap kader Nasdem, termasuk Pak Prasetyo ini benar-benar profesional melaksanakan tugasnya sebagai jaksa dan tidak ada kepentingan politik di antara (tugas) itu," kata Tamliha di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (17/5).
BACA JUGA: Pengakuan Mengejutkan Ridwan Kamil Dinilai Aneh
Tamliha pun tidak menelan mentah-mentah Pengakuan Mengejutkan Ridwan Kamil itu. Menurut Tamliha, PPP juga sering berkoalisi dengan Partai Nasdem mengusung kepala daerah. Ada pula yang tidak berkoalisi. Tamliha menegaskan, selama berkoalisi itu Partai Nasdem tidak pernah menekan-nekan calon kepala daerah meskipun punya kader yang kini menjadi orang nomor satu di Korps Adhyaksa.
"Selama ini kami koalisi sama Nasdem, tidak apa-apa. Tidak ada tekanan dari Jaksa Agung," kata dia.
BACA JUGA: Pengakuan Mengejutkan Ridwan Kamil Indikasi Ada Korupsi di Bandung
Menurut Tamliha, bisa saja pengakuan itu dibuat-buat sendiri oleh Ridwan Kamil. "Mungkin saja dibuat-dibuat. Kalau Partai Nasdem, mudah-mudahan juga Pak Prasetyo tidak (menekan)," ujar anggota Komisi I DPR itu. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Begini Cara Politikus Nasdem Merespons Bola Panas dari Kang Emil
Redaktur & Reporter : Boy