JAKARTA - Peta berkoalisian untuk pencalonan pasangan calon gubernur-wakil gubernur Sumut di pemilukada 2013, masih sangat cair. Bisa dibilang, untuk saat ini tarafnya masih sebatas perbincangan warung kopi.
Pengalaman di pilgub 2008, perkoalisian sejumlah partai malah baru terbentuk di hari-hari terakhir sebelum pendaftaran pasangan calon ke KPU Sumut. Misalnya, PPP dan PKS yang sepakat menjalin koalisi mengusung pasangan Syamsul Arifin-Gatot Pujo Nugroho di pilgub Sumut.
Berdasar pengalaman 2008 itulah, untuk pilgub 2013 mendatang, DPP PPP tidak mau terburu-buru merangkai koalisi. Wakil Ketua Umum DPP PPP, H.Hazrul Azwar, menampik kabar bahwa PPP akan kembali bergandengan dengan PKS. Ini terkait kabar bahwa PKS telah mengajukan nama untuk pasangan Gatot, yakni Ketua Dewan Pengurus Wilayah (DPW) PPP Fadly Nurzal.
"Belum, belum ada. Satu orang kandidat pun, yang merasa akan ikut jadi cagub, belum ada yang bicara dengan kita," ujar Hazrul Azwar kepada JPNN, kemarin (17/1).
Ketua Fraksi PPP di DPR itu menjelaskan, DPP juga belum pernah membahas mengenai persiapan pilgub Sumut. Dijelaskan, DPP PPP akan sangat berhati-hati menentukan calon. Kajian dan analisis terhadap peta pencalonan akan dilakukan terlebih dahulu.
Untuk saat ini, lanjutnya, DPP PPP baru sebatas mengamati siapa saja calon yang namanya sudah mulai muncul. Jadi, katanya, DPP PPP sifatnya masih membaca situasi. "Pada saatnya yang tepat, kami akan mengambil keputusan siapa yang akan kami ajukan," cetus Hazrul.
Lantas kapan menetapkan calon? Dijelaskan, berdasarkan pengalaman 2008, penentuan calon dilakukan saat waktunya sudah mepet. PPP merasa, mepetnya waktu tidak menjadi persoalan tatkala penentuan calon dilakukan secara cermat. Dengan kata lain, jika calon yang diusung sudah cukup populer, tidak butuh waktu lagi untuk mensosialisasikan pasangan calon itu.
"Calon yang kita usung tentulah orang yang kita yakini akan berhasil. Dulu, Syamsul Arifin sudah cukup populer sehingga tak perlu sosialisasi. Siapa pun wakilnya, pasti menang," kata Hazrul.
Untuk menilai tingkat popularitas, kata Hazrul, DPP PPP akan melakukan survei. "Diam-diam kami juga melakukan survei ke bawah," ujarnya.
Dengan partai apa kira-kira akan berkaoliasi? Hazrul mengatakan, tidak membatasi dengan partai apa. "Tapi kalau bisa dengan partai berbasis Islam," pungkasnya. (sam/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... MK Sudah Diskualifikasi Calon di 4 Pemilukada
Redaktur : Tim Redaksi