jpnn.com, JAKARTA - Ketua Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) DPR Reni Marlinawati meminta Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Budi Gunawan menyampaikan klarifikasi soal tiga perguruan tinggi yang menjadi tempat pembibitan radikalisme. Menurut Reni, sinyalemen dari mantan Wakapolri itu perlu jadi perhatian serius.
"Yang disampaikan kepala BIN soal tiga kampus sebagai tempat persemaian paham radikalisme sungguh mengejutkan. Data BIN tersebut perlu diklarifikasi kembali, kampus mana saja yang dimaksud?" kata Reni kepada jpnn.com, Rabu (2/5).
BACA JUGA: Penjelasan Terbaru BIN soal Rekaman Percakapan Rini Soemarno
Sebelumnya Budi Gunawan dalam Kongres IV BEM Perguruan Tinggi Nahdatul Ulama (PTNU) se-Nusantara di kampus Universitas Wahid Hasyim, Semarang mengungkapkan hasil riset BIN pada 2017 yang menemukan adanya 39 persen mahasiswa terpapar paham radikal. Menurutnya, BIN sedang memantau tiga perguruan tinggi yang menjadi lokasi pembibitan radikalisme.
Reni mengatakan, pernyataan orang nomor satu di BIN itu perlu diklarifikasi. Menurutnya, klarifikasinya bukan hanya menyangkut nama perguruan tingginya, tapi juga cara penyebaran radikalisme di kalangan kampus.
BACA JUGA: Kepala BIN Bersilaturahmi dengan Ulama dan Takmir Masjid
"Penting hal tersebut diungkap sebagai klarifikasi agar tidak ada kampus atau pihak-pihak yang dirugikan," tegas anggota Komisi X DPR ini.
Lebih lanjut Reni mengatakan, Menteri Riset Tekhnologi dan Pendidikan Tinggi (Ristek Dikti) M Nasir dan para rektor harus menyeriusi temuan BIN. "Menteri dan rektor merupakan pihak yang memiliki peran penting untuk memastikan kampus tidak terpapar paham radikali," pungkasnya.(fat/jpnn)
BACA JUGA: Mahasiswa Harus Berperan Aktif Menangkal Radikalisme
BACA ARTIKEL LAINNYA... Budi Gunawan Punya Kans jadi Cawapres Jokowi
Redaktur : Tim Redaksi