jpnn.com, JAKARTA - Menjelang pengumuman resmi, sejumlah nama santer disebut-sebut sebagai bakal calon wakil presiden pendamping Joko Widodo. Salah satunya adalah Ketua PB Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siroj.
Munculnya nama Said Aqil mendapat respons dari salah satu partai pendukung Jokowi, Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
BACA JUGA: Ini Kata Golkar soal Said Aqil Masuk Bursa Cawapres Jokowi
Wasekjen DPP PPP Achmad Baidowi mengatakan, pihaknya tak fokus pada nama-nama yang muncul di publik sebagai cawapres Jokowi. Tugas PPP hanya menyarankan kriteria yang cocok dan menyerahkan sepenuhnya kepada Jokowi.
“PPP itu dari awal tidak mau terjebak pada nama, kami hanya menyampaikan kriteria kepada Pak Jokowi, soal nama itu silakan saja beliau yang tentukan, tentu saja dengan sejumlah konsekuensi-konsekuensi,” katanya saat dihubungi wartawan, Minggu (14/7).
BACA JUGA: Ingat, Pak Jokowi Tak Pernah Sebut Cawapres Berinisial M
Nantinya Jokowi bakal menyampaikan sendiri kepada partai pendukungnya. PPP sendiri tidak protes atau memberi saran jika Jokowi telah menentukan pendampingnya.
“Enggaklah (ngasih saran ke Jokowi), kan sudah komit dari awal, bahwa itu sudah disampaikan pak Jokowi, kriteria pak Jokowi yang memilih kan nyamannya dengan siapa,” ujarnya.
BACA JUGA: Sosok Ulama Ini Dinilai Mampu Menambal Kelemahan Jokowi
Pihak partai berlambang kakbah itu tak mempersoalkan bila mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut memilih cawapres dengan latar belakang tokoh agama, militer, profesional maupun partai politik. PPP siap mendukung pilihan final Jokowi.
“Iya kalau PPP begitu (siap dukung), gak tau yang lain, saya kira dengan komitmen yang sama cawapres diserahkan kepada Pak Jokowi,” tandas Baidowi.
Sebagaimana diketahui, dalam survei cawapres Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) nama Said Aqil masuk posisi teratas bersama Mahfud MD dan Sri Mulyani.
Survei itu memiliki responden elite, pembuat opini atau opinion leader dan media massa pemilih nasional. Penilaian survei berdasarkan penilaian kapabilitas, integritas, empati, akseptabilitas, kontinuitas.
Mahfud MD di posisi pertama (7,2 persen), lalu diikuti Sri Mulyani (7 persen), Said Aqil (6,3 persen), Airlangga Hartarto (6,1 persen); dan Zainul Majdi (6,1 persen).
Said Aqil pun mengatakan sampai saat ini belum ada partai politik yang berusaha meminang dirinya jadi cawapres. “Belum. Belum ada,” kata Said Aqil ditemui usai acara Halal Bihalal PP Muslimat NU di Kalibata, Jakarta Selatan, Minggu (8/7).
Dia juga menampik jika PBNU telah memberikan dukungan terhadap Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin sebagai Cawapres Jokowi. Dia menyebut hal itu untuk mendoakan saja. “Sebenarnya bukan dukung. Bukan. Cak Imin datang. Kita merestui dan mendoakan saja bahasanya. Mendoakan berhasil,” ucapnya. (iil/JPC)
BACA ARTIKEL LAINNYA... PPP Klaim Koalisi Pendukung Jokowi Lebih Maju Selangkah
Redaktur & Reporter : Adil