jpnn.com, JAKARTA - Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan (Sekjen PPP) Arsul Sani yakin tidak akan tercipta capres tunggal pada Pilpres 2019 mendatang.
Ia juga tidak yakin dengan langkah Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukkam) Wiranto menemui Presiden RI Keenam sekaligus Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) beberapa hari lalu sebagai upaya untuk melakukan lobi menciptakan calon tunggal di Pilpres 2019.
BACA JUGA: Pengin jadi Cawapres, Rizal Ramli Bertemu Timses Prabowo
“Saya tidak yakin calon tunggal itu akan terjadi. Bahkan kalau Pak Jokowi berpasangan dengan Pak Prabowo, tentu akan ada calon kedua,” kata Arsul di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (20/4).
Dia menambahkan, tidak semua partai politik itu secara ideologi bisa berkoalisi dengan partai-partai yang sudah mengusung Jokowi. “Jadi, itu hal yang wajar saja,” tegasnya. Menurut dia, pertemuan tokoh-tokoh politik itu lebih banyak untuk membangun komunikasi politik.
BACA JUGA: NasDem: PKB Mau Gabung ke Poros Prabowo atau Jokowi?
Sekjen Partai Nasdem Johnny G Plate mengatakan, komunikasi politik lintas partai itu boleh-boleh saja terjadi. Menurut dia, dari sisi norma undang-undang (UU) calon tunggal bisa saja dimungkinkan terjadi walaupun sangat sulit.
Johnny menjelaskan, Komisi Pemilihan Umum (KPU) mensyaratkan bila hanya ada satu calon maka mereka akan mengembalikan ke partai politik dan tidak meneruskannya. Kemudian, meminta partai politik menyusun kembali formasi koalisi poros lainnya.
BACA JUGA: Tomy Winata Tak Dukung Gatot Dalam Bursa Pencapresan 2019
“Saya melihat dari intuisi politik bahwa Pilpres 2019 nanti akan ditandai dengan kontestasi dua pasangan calon,” ungkap Johnny di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (20/4).(boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Gerindra Bakal Rugi jika Prabowo Mau Jadi Cawapres Jokowi
Redaktur & Reporter : Boy