jpnn.com, JAKARTA - Honorer K2 tenaga teknis administrasi meminta perhatian pemerintah. Mereka menuntut agar dalam formasi PPPK 2022, tenaga teknis administrasi diberikan prioritas.
"Saya hanya lulusan SMA, tetapi saya sudah bekerja 32 tahun di puskesmas," kata Tobiin, honorer K2 tenaga teknis administrasi kepada JPNN.com, Selasa (19/10).
BACA JUGA: Pengumuman Hasil Sanggah PPPK Guru Tahap I Sudah Ada, 2 Pimpinan Honorer Lulus
Honorer K2 usia 54 tahun ini menceritakan bagaimana pengabdiannya di Puskesmas Kaliwadas Brebes, Jawa Tengah.
Tidak hanya melakukan kegiatan administrasi, dia juga mengaku merangkap tukang angkut barang-barang kebutuhan puskesmas.
BACA JUGA: Pagi-Pagi Cek SSCASN, Peserta Tes PPPK Guru Tahap I Jatim Menangis
Di usia senjanya, Tobiin berharap ada kebijakan yang bisa mengangkat tenaga teknis administrasi seperti dirinya menjadi PPPK pada seleksi 2022.
Di awal masa pandemi COVID-19, bukan hanya dokter, perawat, dan bidan yang jadi garda terdepan. Tenaga teknis administrasi juga ikut terlibat.
BACA JUGA: Guru Honorer Lulus Passing Grade PPPK Tahap I Tak Ada Formasi, Sikap DPR Tegas
"Pak Jokowi (Presiden Joko Widodo), bagaimana nasib tenaga administrasi seperti saya yang sudah mengabdi di Puskesmas Kaliwadas Brebes selama 32 tahun dan umur sudah 54 tahun mendekati pensiun," tuturnya.
Tobiin mengaku sedih melihat teman-temannya yang sudah menerima SK PPPK hasil seleksi 2019. Sedangkan dia belum dan hanya bisa bersabar.
Yang membuat dia sedih dan bertanya-tanya mengapa untuk tenaga administrasi lulusan SMA belum ada formasinya.
Menurut dia tidak adil banget. Pemerintah sepertinya hanya melihat tenaga guru dan kesehatan, tetapi pemerintah lupa ada tenaga administrasi yang mengabdi di setiap puskesmas dan sekolah.
"Pasti banyak honorer K2 tenaga teknis administrasi yang belum diangkat dan masih dibutuhkan setiap instansi," ucapnya
Dia menyebutkan di Kabupaten Brebes ada sekitar 70 tenaga teknis administrasi kesehatan dari honorer K2 yang belum diangkat PPPK. (esy/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Redaktur : Soetomo
Reporter : Mesya Mohamad