PPS Harus Berani Tolak Pemilih Dadakan

Jumat, 20 April 2012 – 15:31 WIB

JAKARTA - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi DKI Jakarta mengingatkan potensi munculnya pemilih dadakan pada hari H Pemilukada Jakarta tanggal 11 Juli 2012 nanti. Untuk mengantisipasi hal tersebut, KPU Jakarta mengimbau panitia pemungutan suara (PPS) agar berpegang teguh dengan daftar pemilih tetap (DPT).
 
"Kalau kemudian petugas itu berpegang teguh pada itu, hanya mereka yang terdaftar di DPT atau kemudian di DPS yang bisa menggunakan hak pilih, sesungguhnya kemungkinan-kemungkinan semacam  itu bisa dihindari," kata Ketua Pokja Pemungutan dan Perhitungan Suara KPU DKI Jakarta, Sumarno saat ditemui di kantornya, Jumat (20/4).
 
Sumarno menambahkan, saksi di tempat pemungutan suara (TPS) juga harus mengawasi betul DPT yang diterimanya. Saksi diminta menolak apabila ada pemilih dadakan yang tak terdaftar di DPT ingin memberikan suaranya.

"Harus dipastikan betul bahwa namanya terdaftar di situ (DPT). Kalau tidak terdaftar, itu saksi harus menolak," tegas Sumarno.

Sumarno tidak menampik bahwa kecurangan suara dibantu oknum PPS bisa saja terjadi. Oleh karenanya, petugas dari KPU akan melakukan bimbingan teknis (bimtek) yang ketat terhadap kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) tentang penghitungan dan pemungutan suara. Selain itu saksi dari partai politik juga diharapkan bisa hadir untuk melakukan monitoring.

"Beberapa saat sebelum hari H itu kami akan melakukan bimtek kepada seluruh petugas di TPS sehingga mereka memahami tugasnya," ujar Sumarno. (dil/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Langkah Incumbent Terkendala Timses


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler