JAKARTA - Berbagai strategi dilakukan partai politik kontestan Pemilu 2014 untuk meningkatkan perolehan suara. Partai Gerindra, misalnya, merangkul para tokoh dan anggota bekas Gerakan Aceh Merdeka (GAM) untuk memenangkan pemilu, khususnya di Nanggroe Aceh Darussalam (NAD).
Wakil Sekjen Partai Gerindra Haris Bobihoe mengakui bergabungnya sejumlah tokoh dan anggota bekas GAM ke partainya. "Mereka bukan GAM lagi. Bekas anggota GAM yang sudah mengakui NKRI adalah salah satu penyaluran aspirasi politik mereka," kata Haris ketika ditemui di gedung KPU, Jumat (22/3).
Haris menyebutkan, cukup banyak jumlah bekas GAM yang bergabung dengan Gerindra. Bahkan, sekitar sepuluh orang siap maju ke DPR sebagai calon anggota legislatif. "Untuk DPRD provinsi, kabupaten, kota cukup banyak. Kurang lebih seratusan," jelasnya.
Mantan panglima GAM yang kini menjadi wakil gubernur NAD, Muzakkir Manaf, lanjut dia, bahkan menjadi ketua Dewan Penasihat Partai Gerindra di Aceh.
Pengangkatan tokoh bekas GAM dan beberapa tokoh Aceh lain itu didasarkan pada keluarnya SK Nomor 03-0052/kpts/DPP-Gerindra/2013 tertanggal 12 Maret 2013. SK itu ditandatangani Ketua Umum DPP Partai Gerindra Suhardi, Sekjen Ahmad Muzani, dan Ketua Dewan Pembina Prabowo Subianto.
Sebagai ketua DPD Partai Gerindra Provinsi Aceh, ditunjuk TA Khalid. Kemudian, Maulisman Hanafiah sekretaris dan Fadhlullah bendahara. Bergabungnya para tokoh eks GAM itu diharapkan bisa menjadi kekuatan baru dan membawa Gerindra menjadi pemenang pemilu. Selain itu, mereka dapat memenangkan Prabowo Subianto dalam pilpres mendatang.
Gerindra, kata Haris, optimistis partainya bisa berbicara banyak dalam pesta demokrasi tahun depan. Berapa persen suara yang ditargetkan? Haris menyebut, jika syarat untuk mengajukan capres harus memiliki 20 persen suara, angka itulah yang menjadi target partainya. "Mudah-mudahan bisa tercapai," katanya. (fal/c1/agm)
Wakil Sekjen Partai Gerindra Haris Bobihoe mengakui bergabungnya sejumlah tokoh dan anggota bekas GAM ke partainya. "Mereka bukan GAM lagi. Bekas anggota GAM yang sudah mengakui NKRI adalah salah satu penyaluran aspirasi politik mereka," kata Haris ketika ditemui di gedung KPU, Jumat (22/3).
Haris menyebutkan, cukup banyak jumlah bekas GAM yang bergabung dengan Gerindra. Bahkan, sekitar sepuluh orang siap maju ke DPR sebagai calon anggota legislatif. "Untuk DPRD provinsi, kabupaten, kota cukup banyak. Kurang lebih seratusan," jelasnya.
Mantan panglima GAM yang kini menjadi wakil gubernur NAD, Muzakkir Manaf, lanjut dia, bahkan menjadi ketua Dewan Penasihat Partai Gerindra di Aceh.
Pengangkatan tokoh bekas GAM dan beberapa tokoh Aceh lain itu didasarkan pada keluarnya SK Nomor 03-0052/kpts/DPP-Gerindra/2013 tertanggal 12 Maret 2013. SK itu ditandatangani Ketua Umum DPP Partai Gerindra Suhardi, Sekjen Ahmad Muzani, dan Ketua Dewan Pembina Prabowo Subianto.
Sebagai ketua DPD Partai Gerindra Provinsi Aceh, ditunjuk TA Khalid. Kemudian, Maulisman Hanafiah sekretaris dan Fadhlullah bendahara. Bergabungnya para tokoh eks GAM itu diharapkan bisa menjadi kekuatan baru dan membawa Gerindra menjadi pemenang pemilu. Selain itu, mereka dapat memenangkan Prabowo Subianto dalam pilpres mendatang.
Gerindra, kata Haris, optimistis partainya bisa berbicara banyak dalam pesta demokrasi tahun depan. Berapa persen suara yang ditargetkan? Haris menyebut, jika syarat untuk mengajukan capres harus memiliki 20 persen suara, angka itulah yang menjadi target partainya. "Mudah-mudahan bisa tercapai," katanya. (fal/c1/agm)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Temui Pengurus DPC, Marzuki Alie Bantah Galang Dukungan
Redaktur : Tim Redaksi