jpnn.com, JAKARTA - Politikus PDI Perjuangan Ruhut Sitompul merespons pandangan pengamat yang menilai Prabowo Subianto bisa menyalip dominasi Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan di kabinet pemerintahan Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
Pandangan itu disampaikan pengamat politik dari UIN Bandung Prof Nanat Fatah Natsir dalam artikel yang ditulis rmco.id pada Senin (13/7).
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dipandang mulai merongrong dominasi Luhut yang pada periode pertama Jokowi memerintah, dirasa begitu kuat.
Namun demikian, penilaian ini ditepis oleh Ruhut yang dikenal punya hubungan dekat dengan Menko Luhut.
BACA JUGA: Amien Rais Menyoroti Kemarahan Jokowi, Langsung Disikat Ruhut Sitompul
"Luhut - Prabowo dua sahabat yang sangat mencintai Indonesia. Para pengamat yang menilai Prabowo bisa salip Luhut salah besar," ucap Ruhut melalui akun Twitter pribadinya, Senin pagi.
Mantan anggota Komisi III DPR ini justru memandang kepemimpinan Presiden Jokowi mampu memberdayakan dua tokoh militer itu.
BACA JUGA: Ini 3 Fakta tentang Keponakan Luhut yang Jadi Komisaris di Bursa Efek Indonesia
"Di sinilah terlihat kenegarawanan, Pak Joko Widodo sangat cerdas dalam memerankan duet dua tokoh militer ini di periode ke-2 pemerintahannya. MERDEKA," tegas Ruhut.
Dominasi Luhut sebenarnya masih kuat di periode kedua Jokowi. Banyak juga urusan negara yang dipegangnya. Namun, hadirnya Prabowo dipandang bisa memengaruhi posisi Luhut.
Dalam setengah tahun terakhir ini, Prabowo seperti dipersiapkan Jokowi. Sebagai contoh, Prabowo menjadi menteri pertama yang mendapat izin Jokowi pergi keluar negeri di saat pandemi.
Teranyar, suami Iriana itu menunjuk Prabowo sebagai komandan pembangunan lumbung pangan nasional di Kalimantan Tengah.
Menurut Nanat, untuk mengerjakan proyek ini, Prabowo punya latar belakang kuat, yaitu sebagai mantan Ketua Umum HKTI (Himpunan Kerukunan Tani Indonesia). Jokowi tentu berharap Prabowo bisa mengerjakan tugas ini.
Selain itu, Jokowi juga pasti sudah mengetahui pada 23 April, Prabowo menginstruksikan kader untuk menyiapkan lumbung pangan sendiri.
Alasan lain, kata Nanat, kalau dilihat, tugas ini juga sebenarnya beririsan dengan Kementerian Pertahanan (Kemenhan). Kemenhan tak hanya mengurus alutsista. Ketersediaan pangan juga demi menjamin tidak ada kelaparan.
"Kalau senjata ada tapi pangan tidak ada, ujungnya nanti kelaparan. Bagaimana bisa orang menembak kalau kelaparan," ujarnya.
Dengan peran ini, Nanat melihat, pengaruh Prabowo bisa menyalip dominasi Luhut di kabinet. "Pengaruh Luhut bisa disalip Prabowo," tutupnya.(fat/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam