jpnn.com, JAKARTA - Guru Besar IPB IPB Profesor Didin S Damanhuri mengkritisi keputusan Prabowo Subianto yang memilih Wali Kota Solo Gibran Rakabuming sebagai bacawapresnya menuju Pilpres 2024.
Menurutnya, untuk memimpin sebuah negara diperlukan sosok tokoh yang mumpuni dan sudah berpengalaman. Namun, kriteria yang dimiliki Gibran belum cukup untuk itu.
BACA JUGA: Lepas Kaus Bergambar Prabowo-Jokowi, Projo se-Jawa Barat Siap Menangkan Ganjar-Mahfud
"Ini adalah posisi wapres untuk seseorang yang baru menjabat sebagai wali kota dua tahun. Unprecedent history. Prestasinya (red-Gibran Rakabuming) belum ada yang bisa dibanggakan. Jadi ini benar-benar pendekatan politik praktis dengan alasan ingin menggaet kaum milenial," ujar Prof Didin pada JPNN.
Menurut dosen pascasarjana Ekonomi Politik dan Diplomasi di Universitas Paramadina itu, Prabowo justru bisa saja kehilangan dukungan dari kalangan milenial setelah mendeklarasikan nama Gibran. Pasalnya, generasi muda Indonesia cenderung anti terhadap politik dinasti mengingat Gibran adalah putra Presiden Jokowi.
BACA JUGA: Gerah, Ribuan Netizen Luapkan Kemarahan ke Akun Gibran di Instagram
"Justru diprediksikan bisa sebaliknya. Munculnya kekecewaan yang masif dari semua pihak termasuk milenial, justru Prabowo akan gagal memenangkan pilpres," imbuh Guru besar lulusan Institute de Recherce Economique du Development Prancis itu.
Prof Didin juga mengungkit soal sebagian besar pendukung Prabowo yang tadinya ialah haters Jokowi di pilpres sebelumnya. Oleh karena itu, keputusan Prabowo menggaet putra Jokowi akan bertolak belakang dengan keinginan masyarakat pendukungnya. Prabowo berpotensi ditinggalkan para pendukungnya. Kondisi itu, sambung Prof Didin, justru akan menguntungkan capres-cawapres lain seperti Anies Baswedan-Cak Imin dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
BACA JUGA: Buntut Polemik Karpet Merah untuk Gibran, Prof Didin Damanhuri Usulkan Reformasi di MK
"Saya baca menurut survei bahwa 50 persen dari pendukung Prabowo adalah orang-orang yang anti-Jokowi. Lalu dengan resminya Gibran menjadi cawapres Prabowo maka logikanya dari hasil survei itu sebagian dari pendukung Prabowo tersebut akan lari ke capres lain. Jadi sebenarnya yang diuntungkan dari masalah ini adalah justru capres lain. Sentimen tidak suka pada Jokowi akan meningkat," sambung Prof Didin.
Prof Didin juga mengingatkan Jokowi bahwa polemik soal karier poltik Gibran tersebut bisa mengganggu kondisi perekonomian tanah air karena pemberitaan tentang demokrasi Indonesia yang sudah tidak demokratis telah diberitakan oleh media asing dan diketahui dunia internasional. Dia menegaskan kondisi politik dan ekonomi dalam negeri saling berkaitan erat sehingga harus dijaga agar tidak sampai muncul situasi yang memanas. (flo/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi