jpnn.com, JAKARTA - Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno menyatakan duka cita mendalam atas meninggalnya enam orang dan terlukanya ratusan masyarakat, pasca-aksi unjuk rasa di depan kantor Bawaslu, Jakarta, Selasa (21/5) kemarin.
“Kami mengucapkan belasungkawa atas meninggalnya enam orang dan terlukanya ratusan masyarakat yang menjadi korban kekerasan pada Selasa malam dan Rabu dini tadi,” ujar Prabowo di Jakarta, Rabu (22/5).
BACA JUGA: Aksi 22 Mei di Depan Bawaslu Semakin Panas, Seperti Ini Orasi Fadli Zon
Menurut Ketua Umum DPP Partai Gerindra ini, pihaknya mendukung upaya masyarakat menggunakan hak konstitusional dengan damai, tanpa kekerasan dalam perjuangan politik.
Di sisi lain, Prabowo meminta semua pihak termasuk kepolisian dan TNI, menahan diri agar tidak melakukan kekerasan fisik.
BACA JUGA: Pecah, Massa dan Polisi Bentrok di Bawaslu
BACA JUGA: Ada Perusuh Demo Bawaslu Mengaku Dibayar, Lebih Kurang Rp 6 Juta
“Termasuk kepada seluruh pejabat publik, kepolisian, politikus, tokoh masyarakat, tokoh agama, netizen dan seluruh anak bangsa untuk menghindari kekerasan verbal pun yang dapat memprovokasi, apa lagi di bulan Ramadhan yang baik dan suci ini,” ucapnya.
BACA JUGA: Ratusan Anggota Brimob dan TNI Kembali Merapat ke Petamburan
Prabowo juga meminta peristiwa kekerasan yang telah mencoreng martabat dan marwah bangsa Indonesia tidak terjadi lagi. Ia kemudian berdoa agar kemanunggalan TNI, Polri dan rakyat senantiasa terjaga dan tidak digunakan sebagai alat kekuasaan.
“Adik-adikku para pejabat dan petugas TNI Polri yang masih aktif, saya mohon ingat bersama, seragam, makanan dan senjata yang anda sekarang gunakan dibiayai oleh rakyat. Saudara-saudara adalah milik rakyat semuanya. Jangan sekali-kali menyakiti hati rakyat. Apa lagi memukul dan menembak rakyat. Mari sama-sama menjaga agar rakyat tetap damai bergembira,” katanya.
BACA JUGA: Fadli Zon Menuju Bawaslu, Puluhan Orang Bergerak Bikin Pagar Betis
Sementara itu kepada pendukungnya, Prabowo meminta agar tetap menyampaikan aspirasi tanpa menggunakan kekerasan fisik, berlaku sopan dan santun serta menghormati aparat penegak hukum.
“Memang berat, saya memahami. Tetapi saya tegaskan kembali, seandainya ada salah paham dan saudara dipukul, jangan dipukul balas. Ini berat. Apapun yang terjadi, demi negara bangsa, demi seluruh umat semua agama, hindari kekerasan,” pungkas Prabowo. (gir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Fadli Zon Menuju Bawaslu, Puluhan Orang Bergerak Bikin Pagar Betis
Redaktur & Reporter : Ken Girsang