Pilpres 2019

Prabowo Gandeng RR, Jokowi Kelar

Selasa, 13 Maret 2018 – 07:00 WIB
Rizal Ramli. Foto: dokumentasi JPNN.Com

jpnn.com, JAKARTA - Prabowo Subianto punya peluang sangat besar mengalahkan Joko Widodo di Pilpres 2019. Asalkan, ketua umum Partai Gerindra itu menggandeng mantan Menko Maritim Rizal Ramli sebagai calon wakil presiden.

Demikian dikatakan pengamat politik dari New Indonesia Foundation Reinhard kepada redaksi RMOL, Senin (12/3). Reinhard mengungkapkan tiga alasan mengapa ekonom senior yang akrab disapa RR itu menjadi faktor penentu kemenangan Prabowo atas Jokowi.

BACA JUGA: Ini Pantangan buat Peserta Konvensi Presiden Pilihan Umat

Pertama, Rizal adalah seorang ekonom yang paham betul kelemahan pembangunan ekonomi di era Jokowi. Masyarakat yang tidak puas dengan kinerja Jokowi di sektor ini pasti akan mendukung sosok ekonom handal pembawa solusi.

"Publik kurang puas dengan kinerja Jokowi. Daya beli tidak membaik, impor pangan semakin gencar, ketimpangan pendapatan tetap tinggi. Pada saat yang sama mereka melihat dan membaca RR banyak memberikan solusi-solusi terobosan untuk atasi semua masalah ekonomi tersebut," jelas Reinhard.

Kedua, Rizal adalah simbol keberpihakan rakyat. Klaim itu berdasarkan rekam jejaknya sebagai tokoh pergerakan selama 40.

BACA JUGA: Mardani PKS Yakin Banget Demokrat Tak Akan Usung Jokowi

Dengan menyingkirkan Rizal dari kabinet, lanjut dia, sama saja Jokowi menghilangkan simbol keberpihakan rakyat dari pemerintahannya. Hal ini terutama tergambar jelas dari kasus Reklamasi Teluk Jakarta.

"Publik seluruh Indonesia paham benar bahwa RR direshuffle oleh Jokowi setelah berani hentikan reklamasi Pulau G milik Agung Podomoro karena alasan teknis dan kerakyatan. RR adalah pemilik saham terbesar atas isu reklamasi ini, bukan Anies Baswedan. Dan isu reklamasi jelas akan muncul lagi saat Pilpres 2019," tegas Reinhard.

BACA JUGA: Calon Tunggal di Pilpres 2019 Lebih Mungkin daripada 3 Poros

Ketiga, sambung Reinhard bangsa ini membutuhkan negarawan berkapasitas internasional yang mampu mengimbangi agresivitas Republik Rakyat Tiongkok (RRT).

Apalagi setelah pemimpin RRT, Xi Jinping dimungkinkan menjabat lebih dari dua periode oleh Kongres Nasional Tiongkok.

Reinhard menilai Rizal punya kemampuan untuk melakukan itu. Pasalnya, pria kelahiran Sumatera Barat itu adalah penasehat ekonomi PBB bersama tiga orang peraih Nobel Ekonomi.

"Publik melihat Jokowi sangat lemah dalam melakukan negosiasi dengan pemerintah RRT. Terutama terlihat dari masih maraknya isu membanjirnya tenaga kerja asal Tiongkok di Indonesia. Posisi pengakuan Indonesia atas Laut Natuna Utara juga masih diingat publik sebagai inisitatif RR ketika masih menjabat menko kemaritiman," ujarnya

Reinhard sadar bahwa sampai sekarang Rizal belum masuk ke dalam diskursus publik soal calon wakil presiden. Namun, dia yakin semua itu akan berubah dalam waktu dekat.

"Ke depannya pasti akan masuk survei, apalagi setelah yang bersangkutan medeklarasikan diri minggu lalu," Demikian Reinhard. (nes/rmol)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Logistik Prabowo Sudah Kering? Ini Kata Fadli Zon


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler