jpnn.com, JAKARTA - Pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 2, Prabowo-Gibran bertekad menjaga perlindungan hak perempuan, anak-anak, dan penyandang disabilitas.
Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Rahayu Saraswati menyatakan, komitmen ini menjadi bagian integral dari program kerja Prabowo-Gibran dalam Asta Cita mereka, yang bertujuan menciptakan masyarakat adil dan inklusif.
BACA JUGA: Prabowo-Gibran Siapkan Kredit Usaha Startup untuk Anak Muda
Salah satu fokus utama adalah menghapus diskriminasi gender dengan mengimplementasikan kebijakan dan inisiatif yang memastikan hak pendidikan, pekerjaan, dan partisipasi politik yang setara untuk semua.
"Negara memiliki peran utama dalam penguatan kesetaraan gender, dan perlindungan hak perempuan, anak, serta penyandang disabilitas," ujar Sara, dalam keterangan tertulis, Selasa (19/12).
BACA JUGA: Dukung Prabowo-Gibran, Budayawan Betawi dan Pasundan Gabung Gaspoll Bro Jabar
Menurutnya, setiap warga negara harus memiliki peluang yang sama untuk berkembang dan meraih keunggulan.
Oleh karena itu, Prabowo-Gibran berkomitmen untuk membangun sumber daya manusia yang berkualitas melalui pendidikan dan kesehatan yang berkualitas, serta mendorong inklusi bagi perempuan dan penyandang disabilitas. Ini adalah salah satu poin penting dalam Asta Cita keempat mereka.
BACA JUGA: Ndaru Habib Luthfi Deklarasi Dukung Prabowo-Gibran
Sara juga mencatat bahwa Prabowo-Gibran mendorong percepatan dalam penerbitan peraturan pemerintah yang belum lengkap terkait dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas. Ini bertujuan untuk memperkuat perlindungan hak-hak penyandang disabilitas di Indonesia.
Selain itu, Prabowo-Gibran juga ingin meningkatkan kesadaran publik tentang isu-isu yang mempengaruhi perempuan dan penyandang disabilitas.
Mereka berkomitmen untuk memerangi marjinalisasi, merendahkan, dan memberikan kesempatan yang sama bagi kelompok ini untuk maju dan berkembang.
Hal ini juga mencakup pembangunan infrastruktur yang ramah terhadap penyandang disabilitas, perluasan program pendidikan yang inklusif, serta upaya untuk mengembangkan potensi individu penyandang disabilitas.
"Kami juga mendorong pembangunan infrastruktur yang ramah bagi warga penyandang disabilitas, terutama untuk fasilitas-fasilitas umum, perluasan program pendidikan formal maupun non-formal yang bersifat inklusif, aplikatif, dan humanis agar segenap potensi diri setiap individu penyandang disabilitas dapat dikembangkan," tuturnya.
Sara menekankan pentingnya meningkatkan dan memperluas akses bagi penyandang disabilitas dalam semua aspek kehidupan masyarakat, termasuk pendidikan, pekerjaan, kesehatan, transportasi, informasi, komunikasi, dan partisipasi politik.
Mereka juga akan mendorong sektor swasta dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk memberikan kuota lowongan pekerjaan bagi penyandang disabilitas, serta melaksanakan program-program perlindungan terhadap kelompok ini dari berbagai bentuk stereotipe, pelecehan, dan kekerasan. (jlo/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh