jpnn.com - jpnn.com - Jelang Pencoblosan Pilkada DKI Jakarta lembaga survei mulai gencar mengeluarkan hasil riset masing-masing. Namun ada beberapa lembaga survei yang hasilnya berbeda jauh, bahkan bertolak belakang satu sama lain.
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mengatakan, fenomena hasil survei yang berbeda jauh antara lembaga adalah hal biasa.
BACA JUGA: Anies-Sandi Bakal Angkat Tiga Isu Ini di Debat Kedua
Menurut dia, sudah jadi rahasia umum bahwa semua survei direkayasa sesuai dengan kepentingan pihak yang mendanainya.
"Sudah tak aneh lagi kalau hasil polling itu tergantung dari siapa yang bayar. Yang pasti mereka akan memenangkan siapa yang bayar," kata Prabowo di Hambalang, Bogor, Jawa Barat, Minggu (22/1).
BACA JUGA: Begini Arti Relawan di Mata Anies Baswedan
Seperti diketahui, menurut survei LSI dan Polcom, elektabilitas pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno yang diusung Gerindra berada di urutan terakhir. Sementara survei yang dilakukan Polmark Indonesia justru menempatkan pasangan nomor urut tiga itu di peringkat pertama.
Menurut Prabowo, lembaga survei seharusnya menunjukkan integritas. Bukannya menggunakan kepintaran mereka hanya untuk menggiring opini masyarakat.
BACA JUGA: Cucu Bung Karno Ajak Warga Matraman Pilih Ahok-Djarot
"Hai kau tukang polling, jangan kau pakai keahlianmu untuk menambah kekayaan," kata Prabowo.
Lembaga survei, kata Prabowo, digunakan sebagai alat propaganda untuk mencuci otak masyarakat. Dia mengajak semua masyarakat untuk meraih kemenangan dengan cara yang benar.
"Mari rakyat Indonesia kita raih kemenangan dengan cara yang baik, bukan dengan cara culas seperti itu," tandasnya. (ipk/rmol)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Eks Pengurus PDIP Jakut Ramai-ramai Merapat ke Nomor 3
Redaktur & Reporter : Adil