Prabowo: Intelijen Pak SBY Masih Kuat

Jumat, 28 Juli 2017 – 07:18 WIB
Prabowo Subianto berbincang dengan Susilo Bambang Yudhoyono saat tiba di Pendopo Puri Cikeas, Kab. Bogor, Jawa Barat, Kamis (27/07/2017). Foto: Imam Husein/Jawa Pos

jpnn.com, CIKEAS - Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bertemu dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di Cikeas tadi malam (27/7).

Keduanya berkomitmen meningkatkan komunikasi menuju Pilpres dan Pileg 2019. Keduanya bersepakat menjalin kerja sama meski tanpa koalisi.

BACA JUGA: SBY: Pemegang Kekuasaan Jangan Sampai Melampaui Batas

Santapan nasi goreng menghangatkan pertemuan mereka. Pertemuan itu terjadi beberapa saat setelah dalam paripurna penetapan UU Pemilu pada 20 Juli lalu Demokrat dan Gerindra bersikap sama.

Mereka walk out karena tidak setuju dengan presidential threshold 20–25 persen yang didorong pemerintah. Bersama PKS dan PAN, mereka menganggap ketentuan itu sebagai lelucon demokrasi.

BACA JUGA: Seperti Ini Cara Prabowo Mengawal NKRI Tetap Tegak Berdiri

Setelah pertemuan tertutup dengan Prabowo, SBY menyatakan bahwa dirinya dalam enam bulan terakhir puasa bicara.

Namun, dia selalu mengamati dinamika politik tanah air dengan saksama. Dari situ, dia melihat ada beberapa hal yang kurang pas.

BACA JUGA: Prabowo Anggap PT 20-25 Persen Lelucon Politik yang Menipu Rakyat

Karena itu, SBY bersepakat dengan Prabowo untuk meningkatkan komunikasi serta kerja sama meski tidak membentuk koalisi.

’’Kami memikirkan sebuah gerakan moral. Bukan hanya gerakan politik, tetapi juga gerakan moral,’’ ungkapnya.

’’Gerakan moral ini diperlukan manakala perasaan dan pikiran rakyat dicederai. Kalau kami merasakan rakyat kita di seluruh tanah air perasaannya, kepentingannya, aspirasinya, tidak didengar oleh penyelenggara negara, wajib hukumnya kita mengingatkan, kita memberikan koreksi, sah,’’ lanjut SBY.

SBY memberikan keterangan itu sekitar pukul 22.00 setelah melakukan pertemuan tertutup dengan Prabowo.

’’Pertemuan kami sebenarnya bukan sesuatu yang luar biasa. Menjadi luar biasa karena dilakukan setelah UU Pemilu disahkan,’’ kata SBY.

Setelah rapat paripurna itu, Partai Gerindra dan Partai Demokrat merancang pertemuan di antara kedua ketua umum partai. Dia pun menyambut baik rencana tersebut. ’’Kami bertemu dengan niat dan tujuan yang baik,’’ papar presiden dua periode itu.

Keduanya bersepakat akan terus mengawal negara ini agar berjalan ke arah yang benar. Wajib hukumnya mengawal.

Jika pemerintah menjalankan amanah dengan benar, pihaknya akan mendukung. Jika tidak benar dan melukai rakyat, pemerintah akan dikritik dan dikoreksi.

Selain itu, Partai Gerindra dan Partai Demokrat bersepakat meningkatkan kerja sama walaupun tidak dalam bentuk koalisi.

Sebab, koalisi yang ada, baik Koalisi Merah Putih maupun Koalisi Indonesia Hebat, sudah mengalami pergeseran. ’’Maka tidak perlu koalisi. Yang penting meningkatkan kerja sama,’’ tegasnya.

Dalam kesempatan itu, Prabowo memuji nasi goreng yang dihidangkan. ’’Enak sekali. Nasi goreng ini menyaingi nasi goreng Hambalang,’’ ucapnya.

’’Intelijen Pak SBY masih kuat. Tahu kelemahan Prabowo. Asal dikasih nasi goreng, maka akan setuju,’’ sambungnya.

Prabowo juga menyinggung pengesahan RUU Pemilu yang menurutnya tidak sesuai dengan akal sehat dan melukai hati rakyat. Pihaknya tidak ikut bertanggung jawab atas pengesahan aturan baru itu.

Dia tidak ingin ditertawakan sejarah. Ambang batas presiden 20–25 persen adalah lelucon dan menipu rakyat. Aturan itu akan merusak demokrasi.

Prabowo menegaskan bahwa partainya akan terus melakukan komunikasi dengan Partai Demokrat dan partai lain.

Pukul 22.20, pertemuan dua tokoh partai itu selesai. Keduanya memberikan salam hormat dan salam komando. Setelah berjabat tangan, SBY meninggalkan pendapa.

Prabowo menuju mobil pribadinya Lexus putih B 888 PSD. Dia hanya tersenyum saat ditanya soal koalisi kedua partai untuk menuju 2019.

Meski pertemuan tersebut cukup dadakan, jajaran pengurus Partai Demokrat yang hadir cukup lengkap. Pukul 18.40 mereka mulai berdatangan di kediaman SBY di Puri Cikeas, Bogor.

Antara lain, Sekjen Partai Demokrat Hinca Panjaitan, Syarief Hasan (Waketum), Nurhayati Ali Assegaf (Waketum), Roy Suryo (Waketum), Agus Hermanto (wakil ketua dewan pembina), Amir Syamsudin, dan Djoko Udjianto (wakil bendahara umum).

Prabowo datang pukul 20.25 WIB. Dia didampingi Ketua Fraksi Partai Gerindra Ahmad Muzani dan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon. (lum/far/c5/c10/ang)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Prabowo: Mau Berkuasa Silakan tapi Ingat…


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler