Prabowo ke Istana, Cocok jadi Menhan atau Menko Polhukam?

Senin, 21 Oktober 2019 – 21:21 WIB
Ketua Umum Prabowo Subianto dan Edhy Prabowo di Istana Negara. Foto : Ricardo

jpnn.com, JAKARTA - Publik kembali dikagetkan dengan kehadiran Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Wakil Ketum Edhy Prabowo di Istana Negara, Jakarta, Senin (21/10).

Keduanya hadir memakai kemeja putih dan melewati jalur yang sejak pagi tadi dilalui para calon menteri yang dipanggil Presiden Joko Widodo alias Jokowi.

BACA JUGA: Ucapan Santri Lucu Terbukti, Prabowo Segera jadi Menteri

Dugaan publik soal Partai Gerindra dan Prabowo bergabung dalam pemerintahan Presiden Jokowi juga menjadi semakin kuat.

Melihat perkembangan ini, pengamat politik dari Universitas Pelita Harapan Emrus Sihombing mengatakan kehadiran Prabowo dan Edhy, tidak bisa terlepas dari konteks calon menteri.

BACA JUGA: Prabowo Subianto Masuk ke Istana Lewat Jalur Para Calon Menteri

Sebab, dari pagi sudah banyak tokoh yang disebut-sebut sebagai calon menteri datang ke Istana.

“Konteksnya hari ini kan semua calon menteri dipanggil, lalu kemudian keduanya (Prabowo dan Edhy) datang. Pakai baju putih,” ungkap Emrus saat berbincang dengan JPNN.com, Senin (21/10).

Memang penampilan Prabowo dan kader Partai Gerindra juga identik dengan kemeja putih. Menurut Emrus, dalam ilmu komunikasi dikenal adanya homogenitas.

Artinya, ada simbol-simbol yang sama yang digunakan. Kebetulan secara konteks waktu, penggunaan kemeja putih itu bertepatan dengan saatnya Jokowi memanggil calon menteri di Istana.

 “Jadi, relatif homogenlah simbol yang ada itu. Berdasar itu bisa ditangkap makna adalah dua tokoh tersebut kemungkinan besar akan menjadi bagian kabinet Jokowi,” ungkapnya.

Emrus menambahkan, kalau melihat berbagai latar belakang, pertemuan antara Prabowo dan Jokowi memang kerap terjadi, terutama pasca-Pilpres 2019. Pertemuan yang dilakukan cukup intensif.

Bahkan pembicaraannya mengarah ke kerja sama. “Misalnya Prabowo mengatakan siap mendukung pemerintahan dan sebagainya. Bahkan, ketika debat capres dulu, Jokowi menyatakan bahwa Prabowo adalah sahabat saja, sehingga bisa saja nanti ada saling membantu,” paparnya.

Direktur eksekutif lembaga EmrusCorner itu menyatakan dari berbagai indikasi itulah maka bisa disimpulkan bahwa terbuka lebar pintu bagi Prabowo dan Edhie, untuk menjadi bagian dari kabinet pemerintahan Jokowi.

Nah, muncul pertanyaan pos menteri apa yang cocok untuk Prabowo dan Edhy? Emrus mengatakan, Edhy Prabowo cocok di posisi menteri pertanian.

Selain Edhy berpengalaman sebagai ketua Komisi IV DPR, Partai Gerindra dalam kampanyenya juga selalu mengangkat isu ketahanan pangan.

“Jadi, sangat tepat kalau itu diberikan sehingga gagasan, ide, dan pemikiran dari Geindra bisa terimplementasikan di bidang pertanian dan ketahanan pangan tersebut,” ungkapya.

Sementara, kata Emrus, Prabowo selain seorang ketua umum partai, juga merupakan sosok berlatar belakang militer.

Bahkan, pernah menjadi Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat atau Danjen Kopassus TNI AD.

Tentunya Prabowo harus berada pada posisi yang sesuai dengan kemampuannya. “Dalam hal ini menurut saya kemampuannya di bidang terkait pertahanan dan keamaman. Apakah menko polhukam atau menteri pertahanan, itulah yang saya pikir yang paling cocok untuk beliau,”  ungkap Emrus.

Kendati demikian Emrus menegaskan bahwa semuanya merupakan hak prerogarif dari Presiden Jokowi. Publik harus menghargai dan menghormati hak presiden yang dijamin konstitusi itu.

Lebih lanjut Emrus menjelaskan kalau benar Gerindra dan Prabowo masuk ke pemerintahan, bisa jadi menimbulkan resistensi dari partai koalisi.

Hanya saja, ujar dia, resistensi itu bisa secara eksplisit maupun implisit. Sebab, lanjut dia, para politikus tingkat tinggi bermain di high context, demi menjaga kepentingan politik tertentu.

“Bisa tidak secara langsung menyatakan menolak. Bahkan, ada partai tertentu yang pendukung (Jokowi saat) pilpres  siap menjadi oposisi. Itu jadi indikasi juga kan, walaupun tidak dikatakan secara eksplisit,” pungkasnya. (boy/jpnn)


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler