Prabowo ke Luar Negeri, Kapan Bahas Koalisi?

Kamis, 19 Juli 2018 – 16:13 WIB
Prabowo Subianto. Foto: Fathra/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Pertemuan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di RSPAD, Jakarta, Rabu (18/7), tidak membahas persoalan koalisi menghadapi Pilpres 2019.

Sedianya, kedua tokoh tersebut dijadwalkan bertemu di kediaman SBY di Kuningan, Jakarta Selatan. Namun, SBY harus dirawat di RSPAD karena kelelahan. Prabowo memang sempat menjenguk SBY sekitar pukul 18.30, selama kurang lebih 25 menit.

BACA JUGA: Ustaz Mahfuz Curigai Prabowo Tak Percaya PKS Lagi

Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Hinca Panjaitan mengatakan, tidak mungkin membicarakan politik di RSPAD. Karena itu, kata Hinca, pertemuan antara SBY-Prabowo akan ditunda hingga pekan depan.

“Setelah Pak SBY fresh dan balik (dari RS), begitu juga Pak Prabowo lawatan ke luar negeri,” kata Hinca di gedung DPR, Jakarta, Kamis (19/7). “Pak SBY juga minta doa restunya biar fresh lagi, dan kami (Prabowo - SBY) akan bicara,” tambah Hinca.

BACA JUGA: Kapitra Ampera Bakal Disekolahkan agar Paham Ideologi PDIP

Dia menambahkan, posisi Partai Demokrat saat ini tetap seperti Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) pada 10 Maret 2018 lalu. “Pilihannya bisa ke Pak Jokowi, bisa ke Pak Prabowo, bisa bukan Pak Jokowi bukan Pak Prabowo,” katanya.

BACA JUGA: Masa Bicara Koalisi Pilpres 2019 di Rumah Sakit?

Namun, Hinca memastikan bahwa saat ini kemungkinan hanya dua opsi, yakni bergabung bersama Jokowi atau Prabowo. Hinca pun memastikan komunikasi soal pilihan ini masih terus dilakukan sebelum masa pendaftaran pasangan calon presiden dan calon wakil presiden (cawapres) 4-10 Agustus 2018.

Menurut Hinca, setelah SBY-Prabowo bertemu, nanti akan digelar pertemuan Majelis Tinggi PD. “Jadi nanti sidang Majelis Tinggi (PD) yang akan memutuskan, baru kami mulai pertarungan. Mudah-mudahan bisa selesai yang pasti sebelum 10 Agustus kami akan mengumumkan siapa calon presiden dan wapres yang kami usung,” katanya.

Hinca mengatakan, PD memang tidak bisa mengajukan sendiri karena hanya punya 10,9 persen suara. Namun, hal itu menjadi salah satu nilai tawar partainya. Apalagi, ada sosok SBY yang pernah menjadi presiden 10 tahun.

BACA JUGA: Ustaz Mahfuz Curigai Prabowo Tak Percaya PKS Lagi

Kemudian, PD berhasil mengangkat citra dan elektabilitas Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai cawares yang diunggulkan semua lembaga survei. Karena itu, Hinca pun membenarkan bahwa ada partai-partai lain maupun koalisi Jokowi dan Prabowo mengajak mereka untuk bergabung.

“Kalau dibilang mengajak iya, baik koalisi Pak Jokowi maupun koalisi Pak Prabowo,” kata anggota Komisi III DPR itu. (boy/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Adem Lihat Pak SBY dan Prabowo Bersama dalam Suka dan Duka


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler