jpnn.com, JAKARTA - Pengamat komunikasi politik Ari Junaedi menilai kubu pasangan calon presiden Prabowo Subianto - Sandiaga Salahudin Uno terkesan memainkan pola politik identitas dalam merebut simpati masyarakat.
Kesan muncul setelah Koordinator Juru Bicara Prabowo-Sandi, Dahnil Anzar Simanjuntak menyebut
Prabowo cerminan Bung Karno dan Sandi bagian dari Bung Hatta baru.
BACA JUGA: Andreas PDIP Anggap Kubu Prabowo Menghina Bung Hatta
Menurut pengajar di Universitas Indonesia ini, sah-sah saja memainkan pola politik identitas. Apalagi dua tokoh yang coba disamakan dengan Prabowo - Sandi merupakan proklamator kemerdekaan yang sangat dicintai seluruh rakyat Indonesia.
"Cuma persoalannya, sangat lucu dan menggelikan Prabowo diidentikkan dengan Soekarno atau Sandiaga Uno seperti Muhammad Hatta. Karena masyarakat kan menilai, kemiripannya di mana," ujar Ari kepada JPNN, Kamis (25/10).
BACA JUGA: Charles PDIP Ingatkan Dahnil Ajari Prabowo Mengontrol Diri
Pembimbing disertasi di Pascasarjana Universitas Padjadjaran ini menilai, akan lebih mirip misalnya Mahathir Muhammad disebut 'Soekarno kecil'. Karena keberanian memunculkan produk-produk nasional saat memerintah Malaysia.
BACA JUGA: Logistik Prabowo-Sandi Cekak, Zulhas Sebut Media ke Petahana
"Tapi kalau Prabowo, cukup menggelikan karena tidak terbukti di rekam jejak yang ada," ucapnya.
Ari menilai, lebih tepat jika Prabowo disebut titisan Soemitro Djodjohadikoesoemo atau Presiden ke-2 RI Soeharto. Karena masih memiliki hubungan yang kuat.
"Demikian juga dengan Sandi, kenapa harus disamakan dengan Bung Hatta? Itu kan tidak make sense," pungkas Ari. (gir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Iluni UI: Indonesia Butuh Pemimpin yang Mempersatukan
Redaktur & Reporter : Ken Girsang