Prabowo Menteri Paling Top, Sri Mulyani Kedua

Rabu, 22 Juli 2020 – 18:21 WIB
Menhan Prabowo Subianto (kanan). Foto: Ricardo

jpnn.com, JAKARTA - Publik menilai Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto merupakan pembantu presiden dengan kinerja terbaik.

Hal itu diketahui setelah Charta Politika Indonesia mengeluarkan survei nasional dengan judul 'Trend 3 Bulan Kondisi Politik, Ekonomi, dan Hukum Pada Masa Pandemi COVID-19".

BACA JUGA: Survei Y-Publica: Elektabilitas Prabowo Mulai Terkejar Ganjar dan Emil

Dalam survei tersebut, sebesar 12,8 persen responden menilai Prabowo ialah menteri era pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) dengan kinerja terbaik.

Setelah Prabowo, responden menilai Sri Mulyani memiliki kinerja baik.

BACA JUGA: Bebizie Blak-blakan Pengin Jadi Istri Prabowo Subianto

Mengacu survei Charta Politika, sebesar 11,5 persen responden menilai Menteri Keuangan itu berkinerja baik.

Berturut-turut setelah itu, responden juga menilai baik kinerja Mahfud MD, Erick Thohir, dan Basuki Hadimuljono.

BACA JUGA: Ini Alasan Bebizie Pengin Jadi Istri Prabowo Subianto

Ketiga menteri itu mendapatkan 5,8 persen, 4,6 persen, dan 4,2 persen suara responden.

"Kalau dilihat ada Pak Prabowo, ada Sri Mulyani, ada Erick Thohir, ada Mahfud MD, dan ada Basuki (Hadimuljono)," kata Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya dalam paparan survei secara virtual, Rabu (22/7).

Yunarto beralasan, keterkenalan ke publik yang menyebabkan responden menilai lima nama tadi masuk menteri dengan kinerja terbaik.

Di antara menteri era Jokowi, kelima sosok memang cukup dikenal publik.

"Bisa saja bias popularitas, seperti saya sebutkan tadi dan mungkin posnya mendapatkan sorotan media di saat situasi pandemi COVID-19," ungkap dia.

Akibat keterkenalan itu, kata dia, beberapa responden justru menilai kurang kinerja menteri lain. Misalnya Menteri Sosial Juliari yang hanya mendapatkan suara responden 2,2 persen.

"Ada beberapa yang menarik kalau dibaca di data mentahnya, untuk Pak Juliari Batubara, dia lebih banyak menyebutkan Mensos-nya, bukan nama Juliari Batubara," ucap Yunarto.

Sebagai informasi, Charta Politika melakukan survei dari 6 hingga 12 Juli 2020 dengan metode wawancara melalui telepon.

Dalam hal ini, Charta Politika melibatkan dua ribu responden.

Metode survei adalah simple random sampling dengan margin of error 2,19 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.

Untuk kriteria responden, minimal 17 tahun atau memenuhi syarat menjadi pemilih di Pemilu. (mg10/jpnn)

Yuk, Simak Juga Video ini!


Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler