jpnn.com, JAKARTA - Analis politik Pangi Syarwi Chaniago menilai simulasi Prabowo Subianto - Puan Maharani sebagai pasangan calon presiden dan calon wakil presiden (Capres-Cawapres) 2024, memang telah dirancang jauh-jauh hari.
Pangi mengaitkan duet Prabowo - Puan dengan janji politik Megawati Soekarnoputri di Istana Batu Tulis (16 Mei 2009), yang akan mengusung mantan Danjen Kopassus TNI AD itu sebagai Capres di Pilpres 2014. Namun faktanya berbeda, PDI Perjuangan waktu itu memajukan Joko Widodo - Jusuf Kalla.
BACA JUGA: 2 Nama Berpeluang Dampingi Anies Baswedan, Hadapi Prabowo-Puan
Nah, direktur eksekutif Voxpol Center Research and Consulting ini menduga janji politik itu akan ditunaikan Megawati pada Pilpres 2024 mendatang dengan mengusung pasangan Prabowo - Puan.
"Simulasi Prabowo - Puan sebetulnya sudah lama dirancang, sesuai dengan janji Megawati. Beliau akan menunaikan janji politiknya yang sempat tertunda karena mendukung Jokowi (2014), padahal dulu Megawati sudah berjanji akan mendukung Prabowo dalam perjanjian Batu Tulis. Megawati ingin menunaikan janji politiknya yang sempat tertunda," kata Pangi kepada jpnn.com, Kamis (6/2).
BACA JUGA: Jika Prabowo Berpasangan dengan Puan, Inilah Nama-nama Berpotensi jadi Pesaing Terberat
Pria yang beken disapa dengan panggilan Ipang ini juga memandang bahwa duet Prabowo - Puan punya kans yang besar yang terpilih. Namun, para kandidat penantang yang mungkin muncul tidak boleh dianggap remeh.
"Pasangan lain juga jangan dianggap remeh, seperti simulasi Anies Baswedan - Gatot Nurmantyo. Kalau nama lain, Moeldoko dan Risma misalnya, masih jauh. Moeldoko racikan elektoralnya masih rendah, Bu Risma akan terbentur apabila Puan Maharani maju," tutur Ipang.
BACA JUGA: Tiongkok Beri Peringatan Buat Indonesia yang Berencana Hentikan Impor
Pengamat asal Sumatera Barat ini menambahkan, peta politik ke depan akan sangat dinamis. Apalagi ini Pilpres masih jauh. Empat tahun lagi. Sehingga, terlalu dini sebenarnya bila membahas soal kans pada kandidat yang sudah jadi perbincangan publik. (fat/jpnn)
Indonesia Bisa Manfaatkan Isu Corona
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam