JPNN.com

Prabowo Sebut Indonesia Netral Menyikapi Perang Dagang AS-China

Sabtu, 12 April 2025 – 10:36 WIB
Prabowo Sebut Indonesia Netral Menyikapi Perang Dagang AS-China - JPNN.com
Posisi pemerintah Indonesia yang tetap netral atau tidak berpihak dalam menyikapi perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China. Foto: Reuters

jpnn.com, JAKARTA - Posisi pemerintah Indonesia yang tetap netral atau tidak berpihak dalam menyikapi perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China.

Hal itu ditegaksan Presiden RI Prabowo Subianto seusai menjadi pembicara dalam forum diskusi Antalya Diplomacy Forum (ADF) yang diselenggarakan di Kota Antalya, Turki, pada Jumat (11/4) sore waktu setempat.

BACA JUGA: RI Terdampak Perang Dagang, Prabowo: Kita Tetap Tenang

Presiden Prabowo berharap kedua negara dapat mencapai kesepakatan.

"Saya harap pada akhirnya mereka akan mencapai semacam kesepakatan, saya harap," kata Presiden Prabowo dalam wawancara singkat kepada media di Antalya, Turki, Jumat (11/4) waktu setempat.

BACA JUGA: Transformasi Digital sebagai Pilar Ketahanan Ekonomi di Era Perang Dagang Global

Prabowo menyatakan bahwa Indonesia tidak akan memihak antara AS maupun China, serta menganggap kedua negara merupakan mitra dagang yang baik.

Kepala Negara bahkan ingin Indonesia menjadi jembatan kedua negara yang saling menaikkan tarif impor tersebut.

"Tidak, tidak (memihak, red). Kami menghormati semua negara. Kami menganggap China sebagai teman baik kami, kami juga menganggap AS sebagai teman baik. Kami ingin menjadi jembatan," kata Presiden.

Saat ditanya lebih lanjut soal kemungkinan Indonesia akan memutus kerja sama dengan China, dan beralih ke Amerika Serikat, Presiden menegaskan bahwa hal itu tidak akan terjadi.

Presiden menekankan hubungan bilateral Indonesia dan China, termasuk sebagai mitra dagang sudah terlalu dekat.

"Tidak, tidak mungkin (memutus kerja sama). Tidak mungkin. China sudah terlalu dekat dengan Indonesia," kata Prabowo.

Seperti diketahui, Presiden AS Donald Trump mengumumkan pengenaan tarif resiprokal terhadap barang impor dari China dengan kenaikan tarif hingga menjadi 145 persen.

China pun tak tinggal diam dan turut menaikkan tarif impor barang asal AS dari 84 persen menjadi 125 persen.

Trump juga sebelumnya mengumumkan penundaan selama 90 hari atas tarif resiprokal ke berbagai negara mitra dagang, kecuali terhadap China.(antara/jpnn)

Simak! Video Pilihan Redaksi:


Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
Perang Dagang   China   as   Prabowo   Tarif  

Terpopuler