jpnn.com, JAKARTA - Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto menginginkan para Taruna Akmil (Akademi Militer) Indonesia untuk belajar di luar negeri termasuk ke Amerika Serikat.
Seperti ke United States Military Academy West Point untuk taruna TNI Angkatan Darat, di United States Air Force Academy untuk taruna TNI Angkatan Udara, dan di United States Naval Academy di Annapolis untuk taruna TNI Angkatan Laut.
BACA JUGA: Malaysia pun Menyambut Prabowo Subianto dengan Upacara Militer
Hal itu seperti disampaikan Staf Khusus Menteri Pertahanan Bidang Komunikasi Publik dan Hubungan antar Lembaga Dahnil Anzar Simanjuntak dalam keterangan tertulis yang diterima jpnn.com, Senin (18/11).
Dahnil mengatakan, keinginan Prabowo itu disampaikan ketika bertemu Menhan Amerika Serikat dan beberapa Menhan negara sahabat di sela-sela acara Asean Defense Ministers Meeting Plus di Bangkok, Thailand.
BACA JUGA: Ini yang Membuat Menhan Prabowo Subianto Bangga
"Prabowo Subianto berencana meminta TNI untuk mengirim Taruna-Taruna Akademi Militer Indonesia agar bisa belajar di masing-masing negara termasuk ke Amerika Serikat seperti ke West Point untuk Angkatan Darat, ke Air Force Academy untuk Angkatan Udara, dan ke Annapolis untuk Angkatan Laut," kata Dahnil, Senin (18/11).
Menurut Dahnil, pengiriman taruna Indonesia ke luar negeri bentuk kerjasama pelatihan militer. Pengiriman taruna juga bisa dimaknai sebagai patroli untuk menangkal ancaman terorisme.
BACA JUGA: Prabowo Subianto Memang Istimewa, Menteri Rasa Presiden
"Dalam setiap pertemuan secara bilateral tersebut Menteri Pertahanan berdiskusi terkait dengan kerjasama pertahanan antardua negara, terutama kerjasama pelatihan dan patroli laut untuk menangkal ancaman terorisme," lanjut dia.
Dahnil melanjutkan, Prabowo nerharap pelatihan di luar negeri membuat taruna Indonesia dapat menyerap pengetahuan baru dan dari sudut pandang berbeda.
"Taruna-taruna yang dikirimkan ke banyak negara berbeda tersebut dapat menyerap pengetahuan kemiliteran dengan sudut pandang negeri lain yang berbeda-beda," tutur Dahnil Anzar Simanjuntak. (mg10/jpnn)
Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan