jpnn.com, JAKARTA - Prabowo Subianto menyita perhatian publik setelah masuk dalam jajaran Kabinet Indonesia Maju, membantu Presiden Jokowi.
Pria berusia 68 tahun itu dipercaya menjadi Menteri Pertahanan.
BACA JUGA: Mahfud MD: Saya Akan ke Kantor Prabowo Subianto Kalau Terjadi Sesuatu
Setelah pengumuman dan pelantikan kabinet, Rabu (23/10) lalu, Prabowo pun mengikuti seremoni serah terima jabatan di Kemenhan, Kamis (24/10) bersama pendahulunya Ryamizard Ryacudu.
Di media sosialnya, Prabowo mengunggah sebuah foto, saat dia memeriksa pasukan dalam upacara di Kemenhan.
BACA JUGA: Viral Meme Mirip Menteri Siti, Ari Lasso Respons Begini
BACA JUGA: Prabowo Subianto Periksa Pasukan di Kemenhan, Tiba-Tiba Berhenti Sebentar
Prabowo menulis singkat keterangan foto tersebut. 'Kementerian Pertahanan Republik Indonesia'.
"Mentri rasa Presiden. Sehat selalu pak, selamat bekerja. Semoga amanah. Semoga selalu dalam lindungan Allah SWT. Aamiin ya Allah," komentar pemilik akun Instagram berl.pekanbaru.
"Mashaa Allah gagah sekai, Jenderal! Selamat bertugas. Semoga Allah ridho sama bapak," tulis icha_paulina.
Di luar komentar netizen, peneliti sosok Joko Widodo (Jokowi), Andi Zulkarnain menilai penunjukan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto sebagai Menteri Pertahanan (Menhan) lebih besar maslahat ketimbang mudaratnya.
"Potensi mudarat itu tetap ada, tetapi maslahat Prabowo masuk kabinet saat ini jauh lebih besar," ujar Zulkarnain seperti dikutip dari Antara.
Menurut Zulkarnain, fakta sosial politik saat ini tentang perpecahan di antara anak bangsa, saling curiga, nyinyir, dan lain-lain adalah hal yang harus Jokowi selesaikan lebih dulu di tahap awal pascapelantikan sebagai presiden.
Dosen ilmu politik di Universitas Kristen Indonesia itu menganggap wewenang Menhan juga terbatas dengan adanya sistem presidensial.
"Jokowi punya wewenang yang cukup besar, termasuk untuk menertibkan pihak yang tidak sesuai komitmen," ujar Zulkarnain. (adk/jpnn/antara)
Menhan Rasa Presiden :
Redaktur & Reporter : Adek