Prabowo: Tidak Semua Pengajuan dari Daerah Bisa Dipenuhi

Rabu, 11 Desember 2024 – 10:31 WIB
Presiden Prabowo Subianto saat meluncurkan katalog elektronik versi 6.0 dan penyerahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dan Buku Alokasi Transfer ke Daerah (TKD) Tahun Anggaran 2025 di Istana Negara, pada Selasa (10/12). Foto: dokumentasi Biro Pers Istana

jpnn.com - Presiden Prabowo Subianto mengatakan akan melakukan efisiensi penggunaan anggaran daam pemerintahan ke depan.

Menurut Prabowo, dia akan menerapkan prioritas dalam pengajuan anggaran dari daerah maupun kementerian dan lembaga.

BACA JUGA: Presiden Prabowo Bakal Meresmikan Terowongan Istiqlal-Katedral

Namun, dia meyakini bahwa dengan strategi yang tepat, pemerintah dapat menjalankan semua prioritas yang direncanakan.

Hal itu diungkapkan Prabowo saat penyerahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dan Buku Alokasi Transfer ke Daerah (TKD) Tahun Anggaran 2025 di Istana Negara, pada Selasa (10/12).

BACA JUGA: Detik-Detik Pria di Sumut Menikam 3 Bocah, 2 Tewas

“Tentunya ada prioritas sehingga tidak semua pengajuan dari daerah atau dari kementerian dan lembaga bisa kami penuhi tahun ini,” ucap Prabowo.

Dia menegaskan bahwa sektor pendidikan dan kesehatan menjadi prioritas utama dalam alokasi anggaran 2025.

BACA JUGA: Pram-Rano Menang di Pilkada Jakarta, Begini Komentar Wamendagri Bima Arya

“Indonesia alokasi terbesar adalah pendidikan. Demikian kita menempatkan pendidikan sebagai prioritas dan kita yakin melalui pendidikan dan pelayanan kesehatan inilah jalan keluar sesungguhnya dari kemiskinan,” kata dia.

Ketua Umum Partai Gerindra itu mengungkapkan bahwa perlindungan sosial, bantuan sosial, dan subsidi akan menjadi langkah-langkah menuju kebangkitan ekonomi melalui hilirisasi.

Namun, Presiden Prabowo menekankan bahwa pendidikan dan kesehatan tetap akan menjadi pilar utama untuk terhindar dari kemiskinan.

“Makan bergizi juga hal yang strategis. Kita selamatkan anak-anak kita, tetapi dengan itu kita akan memberdayakan ekonomi pedesaan, ekonomi kecamatan, ekonomi kabupaten, ekonomi provinsi. Puluhan triliun akan beredar di daerah-daerah,” tuturnya. (mcr4/jpnn)


Redaktur : M. Fathra Nazrul Islam
Reporter : Ryana Aryadita Umasugi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler