Prabowo Tuding Hukum tak Adil, Jokowi: Jangan Menuduh

Kamis, 17 Januari 2019 – 21:07 WIB
DEBAT PERDANA: Duet Joko Widodo - KH Ma'ruf Amin dan Prabowo Subianto - Sandiaga S Uno pada debat perdana peserta Pilpres 2019 di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Kamis (17/1) malam. Foto: Ricardo/JPNN.Com

jpnn.com, JAKARTA - Capres Joko Widodo dan Prabowo Subianto berbedat seru soal hukum dan HAM. Awalnya moderator membacakan pertanyaan panelis yang intinya soal pertentangkan penegakan hukum dan HAM.

Jokowi dengan tegas menjawab agar jangan mempertentangkan antara HAM dan penindakan atau penegakan humum.

BACA JUGA: Mbak Titiek Pengin Masing-masing Kubu Happy Tanpa Jemawa

"Penindakan hukum sesuai prosedur bukan pelanggar HAM," kata Jokowi dalam debat Pilpres 2019 di gedung Bidakara, Jakarta Selatan, Kamis (17/1) malam.

Jokowi mencontohkan penahanan seorang tersangka memang merampas kemerdekaan. Namun, tegas dia, upaya penegakan hukum itu untuk melindungi masyarakat.

BACA JUGA: Arsul Yakin Penampilan Jokowi - Ma’ruf Menarik Swing Voters

"Jadi, kalau  ada tersangka korupsi ditahan, itu bukan pelanggaran HAM. Itu adalah prosedur hukum yang harus dilakukan," jelasnya.

Menurut dia, aparat menahan tersangka tentu dengan alasan. Misalnya agar tersangka tidak menghilangkan barang bukti, melarikan diri. Jika ada pelanggaran hukum terkait  prosedur tersebut, silakan ada mekanisme yang bisa ditempuh misanya lewat praperadilan.

BACA JUGA: Debat Capres: Jokowi Singgung Pelanggaran HAM Masa Lalu

"Jadi jangan pertentangkan antara penegakan hukum dan HAM," ujarnya.

Prabowo kemudian diberikan kesempatan menanggapi pernyataan Jokowi.

"Kami ingin bertanya bahwa bapak (Jokowi) kan sudah memerintah selama empat tahun. Kami masih temukan perasaan di masyarakat bahwa kadang aparat berat sebelah," kata Prabowo.

Mantan Danjen Kopassus itu mencontohkan misalnya jika ada kepala daerah seperti gubernur mendukung Jokowi - Ma'ruf, tidak apa-apa.

"Tapi, ada kepala desa di Jawa Timur mendukung kami, ditahan," sindir Prabowo.

Menurut Prabowo, ini contoh perlakuan hukum yang tidak adil. Bahkan, dia menegaskan bahwa ini adalah pelanggaran HAM.

"Karena kebebasan menyampaikan pendapat dijamin UUD 1945, pak. Siapa pun boleh sampaikan pendapat untuk mendukung siapa pun. Mohon ini bapak perhitungkan," papar Prabowo.

Jokowi diberikan kesempatan menanggapi tanggapan Prabowo.

"Ya jangan menuduh seperti itu, Pak Prabowo," kata Jokowi.

Dia menambahkan Indonesia ini adalah negara humum. Ada prosedur dan mekanisme hukum yang bisa dilalui.

"Kalau ada bukti, sampaikan ke aparat hukum. Jangan grasa grusu  menyampaikan sesuatu," ungkapnya.

Jokowi lantas memberikan contoh. Misalnya, kata dia, ada salah satu juru kampanye Prabowo - Sandi, yang katanya dianiaya sampai mukanya babak belur. Kemudian, menggelar jumpa pers bersama-sama.

"Tapi, apa yang terjadi, ternyata operasi plastik," sindir Jokowi.

Sekali lagi Jokowi mengingatkan bahwa Indonesia negara hukum. Kalau ada bukti, silakan  sampaikan ke penegak hukum.

"Gampang sekali. Ini negara hukum, kenapa harus menuduh," ungkapnya.

Saling jawab antara Jokowi dan Prabowo itu mengundang reaksi dari pendukung mereka di luar arena. Para pendukung terlihat bersorak ketika jagoan mereka menyampaikan pernyataan.(boy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kemeja Putih dan Peci Vs Jas Hitam plus Dasi


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler