Prajurit TNI AL Harus Santun, Sederhana, dan Punya Nilai Manfaat

Jumat, 27 Agustus 2021 – 23:47 WIB
KSAL Laksamana TNI Yudo Margono saat evaluasi kegiatan yang telah dilaksanakan TNI AL secara virtual kepada para Pangkotama TNI AL, Komandan Satuan TNI AL dan Kepala Dinas jajaran Mabesal, Kamis (26/8). Foto: Dispenal

jpnn.com, JAKARTA - Prajurit TNI AL harus berperilaku sederhana, santun, dan punya nilai manfaat bagi masyarakat sehingga kehadiran TNI AL baik personel maupun Kapal Republik Indonesia (KRI) dan KAL bisa memiliki manfaat positif lingkungan sekitar.

Demikian salah satu penekanan KSAL Laksamana TNI Yudo Margono saat evaluasi kegiatan yang telah dilaksanakan TNI AL secara virtual kepada para Pangkotama TNI AL, Komandan Satuan TNI AL dan Kepala Dinas jajaran Mabesal, Kamis (26/8).

BACA JUGA: TNI AL Bahas Usulan Pelaksanaan NTNT dengan Malaysia

KSAL menekankan prajurit TNI AL dan keluarga untuk berperilaku sederhana tidak mengikuti hawa nafsu, gaya hidup hedonisme atau serba mewah.

Menurut Laksamana Yudo, kalau hanya mengikuti gaya hedonisme bisa berbuat yang kurang baik sehingga berakibat malaksanakan pelanggaran tindak pidana seperti terlibat jaringan narkoba dan lain-lain.

BACA JUGA: Lihat, Gugus Tempur Laut Kerahkan Alutsista TNI AL, KRI Singa Beraksi

“Perilaku kesederhanan ini bisa diwujudkan dalam setiap kegiatan para pejabat kunjungan kerja ke daerah terutama untuk penginapan harus  memanfaatkan fasilitas yang dimiliki  TNI AL seperti penggunaan mess atau wisma, sehingga tidak harus menginap di hotel.

KSAL juga mengimbau supaya jangan berperilaku arogan di tengah-tengah masyarakat, kalau arogan tidak saja merugikan dinas tetapi juga akan merugikan masyarakat dan diri sendiri. Tindakan arogan prajurit biasanya terjadi saat di jalan raya.

“Saya harapkan Pomal atau Patwal tidak boleh arogan, kalau memang ketika jalan terkena lampu merah ya berhenti, tidak boleh diterabas. Kemudian ngebut dengan iring-iringan panjang menutupi jalan dan tidak boleh masuk jalur busway, Termasuk iringan rangkaian KSAL atau pejabat Angkatan Laut tidak boleh menerobos lampu merah, harus patuhi rambu jalan,” ujar Yudo.

Dia menambahkan prajurit TNI AL harus punya nilai manfaat yakni prajurit saat berada di mana pun berada harus membawa dampak positif bagi masyarakat sekitar. Misal saat ini jajaran TNI AL seluruh Indonesia sedang memberikan bantuan kepada pemerintah dalam menanggulangi Covid-19.

Kegiatan yang kita berikan kepada masyarakat dengan iklas ini mendapat apresiasi semua pihak, bahkan menjadi pemicu masyarakat untuk berkontribusi bersinergi dalam kegiatan sosial ini.

Dalam evaluasi kegiatan yang telah dilaksanakan ini, Kasal mengevaluasi satu persatu tiap bidang diantara  evaluasi bidang pengawasan internal atau wasrik yang menekankan agar hasil-hasil wasrik perlu ditindaklanjuti sesuai aturan sehingga terjadi trasparansi.

Sedangkan bidang perencanana dan anggaran menekankan ketepatan dalam merencanakan harus cermat dan tepat sesuai kebutuhan.

Sementara itu, berkaitan bidang operasi dan latihan (Opslat) menurut Kasal latihan penembakan sasarannya harus nyata.

“Sasaran udara ya drone latihan harus ditembak sampai  jatuh, sasaran darat sesuai Bantuan Tembakan Kapal (BTK) ke darat atau sasaran atas air, siapkan kapal kapal yg akan di hapuskan, jadikan target oleh meriam atau rudal,” ujar KSAL.

Selain itu, berkaitan latihan harus tetap dilaksanakan untuk menjaga profesionalisme prajurit, walaupun sedang melaksanakan kegiatan serbuan vaksinasi Covid-19.

Berkaitan  bidang personel penekanannya tentang rotasi penugasan dan pendidikan harus dijalankan sesuai ketentuan, bukan kepentingan pribadi.

Khusus bidang pengawasan dan pengamanan personel dan material, Kasal menekankan semua personel TNI AL harus memperhatikannya, tidak hanya Staf Intelijen dan Pomal saja,  tetapi semuanya harus peduli terutama pengamanan  personel diri sendiri dan keluarga serta material milik dinas.(fri/jpnn)


Redaktur & Reporter : Friederich

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler