jpnn.com - JAKARTA - Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo memberikan atensi khusus dalam rangka pengamanan Idul Fitri 1437 H. Ada beberapa tindakan yang dilakukan TNI untuk mengantisipasi segala bentuk ancaman dan gangguan saat Idul Fitri.
"Salah satunya menyiagakan kekuatan prajurit TNI. Sebanyak 38.670 personel TNI sambil memperketat pengamanan internal markas satuan masing-masing,” kata Panglima TNI di Jakarta, Selasa (5/7/2016
BACA JUGA: FPI Laksanakan Takbiran Keliling, Kapolda Tegaskan Ini
Dalam rangka melakukan langkah preventif dari ancaman teror bom bunuh diri yang marak terjadi dan mengedepankan sinergitas TNI-Polri, Panglima TNI mengerahkan kekuatan sebanyak 2.110 Prajurit TNI di Bawah Kendali Operasi (BKO) ke polri untuk pengamanan rangkaian Idul Fitri.
Menyikapi potensi ancaman penerbangan dan Bandar Udara, Jenderal Gatot juga menggelar kekuatan sebanyak 3.179 Prajurit di sejumlah Bandar Udara baik secara terbuka maupun tertutup. Prajurit TNI akan bekerja sama dengan Polri dan Pamdal jajaran Angkasa Pura Kementerian Perhubungan. Sementara secara khusus pada Bandara Internasional Soekarno-Hatta, TNI memprioritaskan Pengamanan dengan pengerahan kekuatan 650 personel TNI.
BACA JUGA: Ayo, Jangan Pesimistis Perangi Terorisme
Lebih lanjut, sebagai upaya konkrit mengedepankan cegah dan deteksi dini, Jenderal Gatot memerintahkan seluruh jajaran intelijen dan komando kewilayahan meningkatkan pemantauan situasi wilayah.
Adapun komposisi kekuatan siap operasi pengamanan Idul Fitri untuk TNI AD adalah 2 SSY, 284 SSK, 101 SST, 5670 personel Kodam IV Diponegoro dan 1 tim Penerbad. Selanjutnya untuk TNI AL adalah 3 unit PKR, 6 unit KCR, 4 Patroli cepat, 2 LPD, 6 LST, 1 unit PR, 1 unit AT TBN, 2 unit Pesawat udara penerbal, 9 SSK, 4 tim Taifib dan 2 tim Denjaka. Sementara untuk TNI AU mengerahkan 41 SSK dan 22 SST.
BACA JUGA: Solo Berduka, Ini Permintaan Menteri Yuddy
Dalam gelar kekuatan, personel TNI dilengkapi dengan sarana dan prasarana baik persenjataan dan Alutsista TNI. Selaras dengan hal itu untuk komando dan pengendalian Pengamanan Bandara dikendalikan oleh Pangkoops AU I di Jakarta dan Pangkoops II di Makassar.
Sementara untuk pengamanan wilayah dan pengamanan pangkalan dikendalikan oleh para Pangkotama operasi TNI dan Komandan Satuan masing-masing.(fri/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Anak Pelaku Bom Bunuh Diri tak Boleh Dikucilkan
Redaktur : Tim Redaksi