jpnn.com, MEDAN - Panglima Kodam I Bukit Barisan Mayjen TNI M.S. Fadhilah menjelaskan prajurit menjadi duta bangsa Indonesia melalui tugas menjaga perdamaian dunia di bawah bendera Perserikatan Bangsa-Bangsa di Kongo.
“Penugasan ini adalah tugas mulia yang diberikan kepada TNI oleh dunia internasional," katanya dalam sambutan yang dibacakan Kasdam I/BB Brigjen TNI Untung Budiharto di Makodam I/BB, Medan, Senin (20/1), ketika memberangkatkan prajurit terbaik untuk melaksanakan tugas operasi di dalam maupun luar negeri.
Ia mengatakan arahan, nasihat, dan seluruh kebijakan yang diberikan kepada personel satgas, menjadi bekal untuk melaksanakan tugas di daerah operasi.
"Dan perlu digarisbawahi, bahwa kalian adalah keluarga besar TNI yang harus saling mengenal satu sama lain, bukan lagi prajurit dari matra darat, laut, dan udara. Akan tetapi merupakan warga negara Indonesia yang mewakili Pemerintah Indonesia yang berada di Kongo," ujarnya seperti dilansir Antara, Selasa (21/1) dini hari.
Kodam I/BB memberangkatkan 20 personel Denzipur 2/PS yang tergabung dalam Satgas XX-Q/Monusco Kongo. Kerja sama dan menjaga kekompakan prajurit yang tergabung dalam satgas, katanya, kunci sukses mereka melaksanakan tugas operasi di Kongo.
“Jaga nama baik Kodam I Bukit Barisan dengan menghindari segala bentuk pelanggaran dan perbuatan yang tidak terpuji," kata jenderal bintang dua itu.
Hal demikian, katanya, juga terkait dengan penugasan personel dalam rangka Penebalan Aparat Teritorial di wilayah Kodam XVII/Cedrawasih dan Kodam XVIII/Kasuar.
Pemberangkatan satgas itu, katanya, untuk membantu pengembangan dan pembangunan kodim baru di dua kotama itu.
Ia menjelaskan dengan keterbatasan jumlah personel di kedua kodam itu dan untuk pengembangan satuan baru setingkat kodim, maka komando atas dalam hal ini Mabes TNI AD memandang perlu membentuk satgas yang berisikan para personel terpilih dan terbaik dari kodam-kodam seluruh Indonesia, termasuk Kodam I/Bukit Barisan.
"Sejalan dengan itu, kita juga memberangkatkan Satgas Tenaga Pendidik (Gadik) dan Tenaga Kependidikan (Gapedik) Gelombang II guna mendukung proses belajar mengajar di Rindam XVIII/Kasuari," ujarnya.
Fadhilah berharap, prajurit dapat melaksanakan tugas dengan dilandasi semangat pengabdian, profesional, dedikasi, disiplin, dan tanggung jawab.
Ia mengingatkan para personel membekali diri tentang pengetahuan binter dan 54 kemampuan teritorial, yakni temu cepat, lapor cepat, manajemen teritorial, penguasaan wilayah, perlawanan rakyat, dan komunikasi sosial, serta metode binter.
"Hal ini penting agar kehadiran prajurit memberikan kontribusi positif bagi kotama yang akan dituju, bukan hanya sekadar mengisi kekosongan jabatan saja. Bagi Satgas Gadik/Gapendik, kalian akan mengemban tugas tak kalah mulia, yakni mendidik calon prajurit TNI AD sehingga mampu menjadi prajurit-prajurit yang dapat diandalkan TNI AD di masa depan," ucap dia.(Ant/fri/jpnn)
BACA JUGA: Prajurit TNI Mengajari Anak-Anak Penyandang Disabilitas Jadi Pengibar Bendera
Redaktur & Reporter : Friederich