jpnn.com, JAKARTA - Hujan dengan intensitas ringan hingga lebat akan mengguyur sebagian besar wilayah Indonesia pada hari ini, Sabtu (18/2).
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dalam laman resminya menulis pada siang hari hujan ringan berpotensi mengguyur Banda Aceh, Denpasar, Serang, Jakarta, Gorontalo, Bandung, Semarang, Banjarmasin, Pangkal Pinang, Bandar Lampung, Ternate, Kota Jayapura, Manokwari dan Manado.
BACA JUGA: Prakiraan Cuaca Sumsel Hari Ini, BMKG: Ada Potensi Hujan Sedang di Sebagian WilayahÂ
Hujan berintensitas sedang diprakirakan terjadi pada wilayah Yogyakarta, Surabaya dan Mataram.
"Kemudian hujan lebat yang disertai kilat dan petir akan terjadi di Palembang," tulis BMKG, Sabtu.
BACA JUGA: Prakiraan Cuaca: Semua Daerah di Kaltim Hujan Petir pada Sabtu-Minggu
BMKG juga memprakirakan ketika siang hari cuaca lain seperti berawan akan terjadi di Bengkulu, Palangka Raya, Tanjung Pinang, Mamuju, Makassar serta Kendari. Sementara bagi Samarinda dan Ambon bakal berawan tebal.
Cuaca cerah berawan turut diprakirakan terjadi di Jambi, Pontianak, Tarakan, Kupang, Pekan Baru dan Medan. Hanya Padang yang kemungkinan akan cerah pada siang hari.
BACA JUGA: Kapal Wisata Tenggelam di Labuan Bajo, Tim SAR Masih Evakuasi Penumpang
Di malam harinya, hujan ringan bakal mengguyur Denpasar, Bengkulu, Yogyakarta, Jakarta, Jambi, Bandung, Semarang, Palangka Raya, Bandar Lampung, Mataram, Kota Jayapura, Pekanbaru, Mamuju, Makassar, Kendari, Manado, Padang, dan Palembang.
Sementara hujan lebat yang disertai kilat dan petir akan terjadi di Surabaya, Samarinda, Tarakan dan Manokwari.
Suhu di kota besar akan mencapai 22 hingga 33 derajat Celcius dengan tingkat kelembaban 55 sampai 100 persen.
Sebelumnya, BMKG mengajak masyarakat untuk melakukan panen air hujan sebagai langkah mitigasi musim kemarau pada 2023 ini.
"Mumpung saat ini hujan masih turun, maka kami mengimbau kepada seluruh masyarakat dan pemerintah daerah untuk melakukan aksi panen hujan dengan cara menampungnya menggunakan tandon air atau bak penampung," ujar Kepala BMKG Dwikorita Karnawati.
BMKG memprediksi musim kemarau di tahun 2023 akan lebih kering jika dibandingkan dengan periode tiga tahun terakhir (2020-2022).
"Pada saat kemarau nanti, air tersebut dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari guna mengantisipasi dampak kekeringan akibat musim kemarau," paparnya.
Sektor-sektor yang terdampak seperti sumber daya air, kehutanan, pertanian, dan kebencanaan, kata Dwikorita, perlu melakukan langkah antisipatif untuk meminimalkan potensi dampak kekeringan sebagai konsekuensi kondisi curah hujan rendah tersebut. Kondisi cuaca yang kering, juga berpotensi mengakibatkan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla)."Langkah pencegahan harus dilakukan semua pihak terkait sebagai bentuk mitigasi dan antisipasi," tuturnya. (antara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Geger Ada Pembunuhan, Korbannya Ibu Muda, Sang Anak Dibawa Kabur
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti