jpnn.com - SLEMAN – Menjadi salah satu objek wisata di Jogjakarta, Candi Prambanan menjadi daya tarik wisatawan saat musim liburan Natal dan Tahun Baru. Kemarin (26/12) kawasan wisata candi Hindu ini dipadati para pelancong, baik dari berbagai daerah maupun mancanegara.
Sejak pagi kemarin ribuan wisatawan domestik maupun asing terlihat berdatangan mengunjungi objek wisata Candi Prambanan yang terletak di sisi timur Kabupaten Sleman ini. Jika pada hari biasa jumlah pengunjung hanya ratusan, kali ini jumlahnya semakin meningkat.
BACA JUGA: Eksekusi Mati Dua Terpidana Narkoba Tunggu Instruksi Kejagung
“Libur Natal dan akhir tahun ini jumlah pengunjung sudah mencapai sekitar 16 ribu orang,” ungkap Kepala Unit Taman Wisata Candi Prambanan Priyo Santoso dilansir Radar Jogja (Grup JPNN.com), Sabtu (27/12).
Dikatakan, jumlah itu praktis melebihi target yang dicapai, di mana sudah lebih dari 80 persen. Dengan naiknya jumlah pengunjung saat ini, pihak pengelola Candi Prambanan memberikan pelayanan dengan menambah beberapa hiburan seperti campursari, kuda tunggang, jathilan, workshop batik, dan pameran batu akik.
BACA JUGA: Kapolres Se-Jateng Diingatkan Waspada Aksi Terorisme
Para wisatawan ini pada umumnya berasal dari luar Jogjakarta, seperti Tangerang, Jakarta, Jawa Barat, dan beberapa daerah lain di Jawa Timur.
Selain wisata, mereka sekaligus memberikan edukasi kepada keluarganya yang tengah berlibur di Candi Prambanan.
BACA JUGA: Geger, Lima Karyawan Mal Kesurupan
“Saya sengaja ingin liburan di Jogja. Bareng sama anak-anak ke Candi Prambanan,” kata Theresia, wisatawan asal Jakarta saat ditemui di sela menikmati kemegahan candi.
Sementara itu, memasuki libur akhir tahun 2014, kunjungan wisata di Jogjakarta mengalami peningkatan sampain dengan 50 persen. Ini menunjukkan bahwa Jogjakarta masih menjadi magnet besar untuk dijadikan destinasi tempat wisata.
Hal tersebut diungkapkan Edwin Ismedi Himna selaku Ketua Association the Indonesian Tour and Travel Agencies (Asita) DIJ, kemarin (26/12).
“Dibanding tahun lalu ada lonjakan sekitar 50 persen. Dan mayoritas didominasi wisatawan domestik,” kata Edwin.
Melonjaknya wisatawan domestik di Jogjakarta, menurut Edwin, banyak dipengaruhi oleh kenaikan nilai tukar dolar terhadap rupiah yang terjadi menjelang tutup tahun. Sehingga, para wisatawan mengalihkan kunjungan wisata ke dalam negeri ketimbang berwisata ke luar negeri.
“Sebelum dolar naik, wisatawan terpecah antara yang berlibur ke luar negeri dan yang berlibur ke dalam negeri. Namun karena sekarang ada kenaikan dollar, maka lebih banyak yang memi-lih perjalanan domestik,” jelas-nya.
Menurut Edwin, Jogjakarta masih menjadi magnet bagi para wisatawan untuk datang berlibur. Libur panjang Hari Natal hingga Tahun Baru 2015 yang disertai libur bersama sektor pemerintahan, menjadi pendorong masyarakat untuk menghabiskan liburan di Jogjakarta.
Edwin menerangkan, sejumlah hotel di Jogjakarta hampir dipenuhi para wisatawan. Ini terlihat dari okupansi hotel-hotel di Jogjakarta yang hampir 100 persen. Pertumbuhan hotel yang cukup pesat di Jogjakarta pun dinilai belum mampu mengakomodasi wisatawan di akhir tahun.
”Saat liburan akhir tahun ini bisa dibilang wisatawan mulai kesusahan mendapatkan hotel,” jelasnya.
Dia menyebutkan hotel-hotel di ring satu tahun ini menda-patkan berkah dari banjirnya wisatawan yang datang ke Jogjakarta. Karena hotel-hotel di ring satu tersebut okupansi dipastikan mencapai 100 persen.
Sementara hotel di luar ring satu, dikatakan Edwin, okupansinya diprediksi mendekati 100 persen. Mereka yang tidak mendapatkan hotel di ring satu, akan bergeser ke hotel yang berada di luar zona itu.
Untuk tiket penerbangan, kata Edwin, tiket tujuan Jogjakarta sudah ludes hingga awal tahun. Kalau pun tersedia tiket penerbangan, itu adalah tiket bussines class yang harga tiketnya sudah di atas Rp1 juta.
Menurut Edwin, kunjungan wisatawan ke Jogjakarta tahun ini bisa dibilang yang tertinggi. Meski kunjungan wisatawan ke Jogjakarta akhir tahun ini melonjak tajam, belum banyak objek wisata baru yang bisa dijadikan alternatif tujuan.
“Jogjakarta masih mengandalkan Malioboro, keraton, wisata Gunung Merapi, dan Gua Pindul sebagai tujuan utama untuk berwisata,” terangnya.
Sementara itu Public Relation Hotel Tentrem Jogjakarta Nike Aristya mengungkapkan sejak 24 Desember, hotel bintang lima yang terletak di kawasan Jalan AM Sangaji itu sudah dipenuhi pengunjung.
Untuk akhir tahun, biasanya didominasi kunjungan para wisatawan ketimbang pengunjung MICE.
”Sebanyak 274 kamar yang kami miliki sudah penuh sampai 31 Desember. Sebagian besar memang wisatawan domestik yang ingin menghabiskan liburan akhir tahun di Jogjakarta,” jelasnya. (fid/bhn/laz/ong)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Polisi Berpangkat Brigadir Dilaporkan Aniaya Warga Cendana
Redaktur : Tim Redaksi