PraMel Harus Bisa Masuk Semifinal All England 2020, Kalau Tidak..

Minggu, 08 Maret 2020 – 17:37 WIB
Praveen Jordan (kanan) dan Melati Daeva Oktavianti. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - PBSI menargetkan ganda campuran Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti alias PraMel minimal sampai ke semifinal All England 2020.

Pelatih ganda campuran Pelatnas Cipayung Richard Mainaky mengatakan, target tersebut salah satunya berdasarkan capaian PraMel di turnamen yang sama tahun lalu. Pada All England 2019, PraMel tembus ke semifinal, sebelum akhirnya kalah dari Zheng Si Wei/Huang Ya Qiong (Tiongkok) yang kemudian finis sebagai juara.

BACA JUGA: All England 2020 Belum Dimulai, Minions Sudah Lolos ke Babak Kedua

Richard berharap paling tidak mereka bisa menyamai posisi tersebut, agar tak banyak kehilangan poin.

“Sekelas Praveen/Melati yang pernah juara level 750 di Denmark dan Perancis, itu berarti menunjukkan kalau mereka punya kualitas. Target mereka paling tidak semifinal. Setelah itu baru kami lihat bagaimana peluangnya. Minimal harus menyamai hasil tahun lalu (semifinal), supaya poinnya tidak berkurang,” kata Richard seperti dikutip dari Badminton Indonesia.

BACA JUGA: Inilah Kekuatan Indonesia Untuk All England 2020

Peluang PraMel untuk membuka kemenangan di laga perdana All England 2020 cukup besar. Di babak pertama Praveen/Melati akan berhadapan dengan Wang Chi Lin/Cheng Chi Ya (Taiwan). Rekor pertemuan mencatat, Praveen/Melati unggul 3-0 dari Wang/Cheng.

Selain Praveen/Melati, ganda campuran juga menurunkan Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja, Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari dan Adnan Maulana/Mychelle Chrystine Bandaso.

BACA JUGA: Jadwal All England 2020 Belum Terusik Corona

Hafiz/Gloria sendiri diharapkan bisa aman hingga ke babak perempat final. Ini demi menjaga posisi ranking menuju Olimpiade Tokyo 2020. Hafiz/Gloria saat ini berada di posisi kedelapan. Keduanya harus bisa menjaga poin agar tidak terlempar dari delapan besar, sehingga bisa ambil bagian pada Olimpiade Tokyo 2020.

“Hafiz/Gloria paling minimal harus perempat final, supaya tidak terlempar dari delapan besar. Mereka sudah kehilangan German Open, jadi supaya aman di All England ini paling tidak harus perempat final,” ujar Richard.

Di babak pertama, Hafiz/Gloria berhadapan dengan Chris Adcock/Gabrielle Adcock (Inggris). Keduanya berpeluang lolos ke babak berikutnya, dengan bekal dua kemenangan dari tiga kali pertandingan. Terakhir di Hong Kong Open 2019, Hafiz/Gloria menang dengan skor 21-14, 18-21, 21-11.

Sementara itu, Rinov/Mentari dan Adnan/Mychelle diharapkan bisa menggali pengalaman di All England Open 2020. Meski tak dibebani target, Richard tetap meminta kedua pasangan ini untuk tampil maksimal.

“Untuk pemain pelapis, seperti Rinov/Mentari, mereka membutuhkan jam terbang yang tinggi. Tapi di samping mengejar jam terbang, mereka juga harus berusaha semaksimal mereka. Kalau ada kesempatan menang, ya harus diambil kemenangan itu. Kalau seumpama ketemu unggulan, mereka juga harus bisa mengukur sejauh mana level mereka. Permainan mereka harus bisa keluar dengan maksimal,” ungkap Richard.

“Adnan/Mychelle punya prospek yang bagus. Kualitas secara individunya, mereka ada harapan. Di All England ini saya harap mereka bisa menggali pengalaman. Dan itu suatu hal yang mahal nilainya. Mereka punya harapan seperti juga Rinov/Mentari. Cuma kami masih melihat Rinov/Mentari arahnya bagaimana. Karena setelah grafiknya sempat naik, sekarang mereka malah stuck. Nanti di akhir tahun akan kami nilai lagi,” pungkas Richard. (bi/jpnn)


Redaktur & Reporter : Adek

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler