Pramono Edhie Sodorkan Konsep Agar Indonesia DItakuti

Minggu, 27 April 2014 – 19:49 WIB
Peserta Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat, Pramono Edhie Wibowo saat Debat Bernegara sebagai rangkaian konvensi di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta Pusat, Minggu (27/4). Foto : Ricardo/JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Peserta Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat (PD), Pramono Edhie Wibowo menilai kekuatan militer Indonesia sudah tertinggal dari negara tetangga. Karenanya, pembenahan angkatan perang secara menyeluruh menjadi kewajiban pemerintah selanjutnya.

Hal ini disampaikan Pramono saat memaparkan visi dan misinya di bidang pertahanan dan keamanan dalam acara Debat Bernegara sebagai rangkaian konvensi di Hotel Sahid, Jakarta, Minggu (27/4).  "Bagaimana kita menjaga keutuhan NKRI kalau kita tidak kuat? Bagaimana kalau militer kita tidak hebat?” katanya,

BACA JUGA: Anggap JK Bisa Tutupi Kelemahan Jokowi di Bidang Ekonomi

Mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) itu menegaskan, hal utama yang membuat Indonesia ketinggalan adalah alat utama sistem persenjataan (alutsista) yang ada.  Menurutnya, alutsista yang dimiliki TNI saat ini sudah usang dan harus segera diganti.

Namun, lanjutnya, peremajaan alutsista tetap harus dilakukan secara bertanggung jawab agar tidak membuat anggaran negara jebol. "Militer perlu diberi keleluasaan untuk memilih alutsista yang sepadan harganya," cetusnya.

BACA JUGA: Pilih Cawapres Prabowo, PKS Ogah Ical

Pramono yang juga adik ipar Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu menegaskan, kekuatan militer yang mumpuni juga harus dibarengi hubungan harmonis dengan negara tetangga. Untuk itu, lanjutnya, kerjasama militer juga menjadi salah satu hal yang penting dilakukan untuk menjamin keutuhan NKRI.

"Kita harus ditakuti tapi jangan menakut-nakuti. Undang mereka latihan bersama, ajak patroli perbatasan, dan hilangkan kecurigaan," paparnya. (dil/jpnn)

BACA JUGA: Priyo Cocok jadi Cawapres Prabowo atau Jokowi

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ini Kelemahan dan Kelebihan Tiga Capres


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler