Prediksi Pengamat: 3 Menteri Ini Tidak Dipakai Lagi

Selasa, 08 Oktober 2019 – 17:03 WIB
Presiden Jokowi bersama KH Ma'ruf Amin di Base Ops Lanud Halim Perdanakusuma, Kamis malam (27/6). Foto: Agus Suparto/Fotografer Istana Kepresidenan

jpnn.com, JAKARTA - Presiden Jokowi diprediksi akan mempertahankan sejumlah menteri dari kalangan profesional, dibanding titipan partai politik di periode kedua pemerintahannya.

Analis politik Yasin Mohammad bahkan meyakini sejumlah menteri dari profesional seperti Susi Pudjiastuti, Sri Mulyani hingga Retno P Marsudi bakal dipertahankan di kabinet 2019-2024.

BACA JUGA: Luhut Panjaitan: Itu Urusan Presiden, Mana Saya Tahu

Sedangkan menteri titipan parpol seperti Airlangga Hartarto, M Hanif Dhakiri, hingga Enggartiasto Lukita, akan terlempar dari kabinet. Mereka bakal digantikan wajah baru.

Alasan menteri dari profesional dipertahankan Jokowi, kata Yasin, karena kinerjanya lebih kelihatan dalam menjabarkan visi dan misi mantan wali kota Solo itu. Contohnya Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, konsisten melawan illegal fishing.

BACA JUGA: Prabowo Tidak Sodorkan 3 Nama Calon Menteri, Tetapi…

“Prestasi Bu Susi dalam law enforcement, perang melawan illegal fishing patut diapresiasi,” ujar Yasin di Jakarta, Selasa (8/10).

Kemudian, Menteri Keuangan Sri Mulyani, meski kebijakan-kebijakannya tidak ada yang revolusioner, tetapi dia mampu menyeimbangkan neraca keuangan negara.

BACA JUGA: Bakal jadi Menteri ya Pak? Soetrisno Bachir Jawab Begini

Sedangkan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, kerja kerasnya dalam berkomunikasi dengan negara-negara sehabat telah membuahkan hasil yang nyata.

“Pada awal-awal penunjukan Ibu Retno diragukan kemampuannya, termasuk komunikasinya dengan beberapa negara lain. Tetapi belakangan dia bisa membuktikan, seperti masuknya Indonesia sebagai Anggota DK PBB (2019-2020)," jelas Direktur Eksekutif Lembaga Survei Independen Nusantara (LSIN) ini.

Bagaimana dengan menteri dari parpol? Alumnus Pascasarjana Universitas Paramadina ini justru menilai posisi mereka lebih rentan terlempar dari kabinet. Seperti Menteri Perindustrian Golkar Airlangga Hartarto yang minim prestasi.

"Menteri Perindustrian belum ada terobosan baru. Tidak ada perkembangan signifikan. Tidak bisa mendatangkan investasi di bidang industri. Stimulan-stimulannya tidak ada. Saya kira kinerjanya belum maksimal di bidang perindustrian,” sebut Yasin.

Kemudian, Menteri Tenaga Kerja M Hanif Dhakiri dianggap belum mampu melindungi buruh dan memberikan kesejahteraan bagi pekerja. Kebijakan yang dikeluarkan juga tidak menjawab persoalan-persoalan krusial ketenagakerjaan.

"Menaker sendiri tidak bisa menjawab persoalan-persoalan yang dihadapi buruh. Dia tidak mampu menjembatani pekerja dan perusahaan. Beberapa kasus yang parsial banyak sekali," jelasnya.

Sementara itu, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita juga minim prestasi. Justru, kebijakan-kebijakan impor menteri dari Partai NasDem itu kerap menimbulkan polemik, sehingga berdampak negatif terhadap citra pemerintahan Jokowi - Jusuf Kalla.(fat/jpnn)

 


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler