Premium di Batam Dicurigai Bikin Mesin Rusak

Pertamina Segera Ambil Sampel Untuk Uji Lab

Jumat, 16 November 2012 – 02:02 WIB
BATAM - Banyaknya warga Batam yang mengeluh kerusakan mesin karena penggunaan premium membuat Pertamina merasa perlu melakukan pengecekan terhadap sejumlahh SPBU di pulau industri itu. Pertamina akan mengambil sampel BBM dari tangki penumpangan SPBU secara acak, yang selanjutnya akan dibawa ke laboratorium untuk dilakukan pengujian.

Sales Area Manager Pertamina wilayah Kepri I Ketut Permadi, mengatakan, menurunnya kualitas BBM bisa disebabkan beberapa faktor terutama dengan adanya campuran dengan benda atau zat lainnya seperti air, BBM jenis lain dan larutan lainnya. Menurutnya, penyebab menurunannya kualitas BBM itu akan setelah adanya uji laboratorium.

"Kita akan mengambil sampelnya dan diuji laboratorium. Kalau memang kualitasnya sudah lebih rendah dari kualitas yang kita kirimkan, maka itu patut dicurigai telah dilakukan pencampuran dengan zat lainnya. Dan kalau terbukti SPBU yang melanggar tersebut akan kita kenakan sanksi," kata I seperti dilansir Batam Pos, Kamis (15/11).

Ketut menegaskan, kualitas BBM yang didistribusikan Pertamina ke SPBU di Batam tidak mengalami penurunan. Menurutnya, BBM jenis Premium yang didistribusikan beroktan 88 sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Sebelum didistribusikan ke SPBU, lanjutnya, BBM terlebih dulu dilakukan beberapa kali pengujian laboratorium. "BBM yang ada di Batam ini berasal dari Tanjung Uban. Dari Tanjung Uban sudah terlebih dulu dilakukan pengujian. Sesampainya di terminal Kabil, BBM itu juga dilakukan pengujian sebelum didistribusikan ke SPBU," katanya.

Ditambahkannya, kerusakan mesin bisa saja dikarenakan mesin berteknologi tinggi atau kendaraan keluaran terbaru yang memang harus menggunakan BBM beroktan tinggi. Menurutnya, premium bersubsidi dengan oktan 88 memang masih terlalu rendah untuk kendaraan terbaru.

"Kalau untuk kendaraan baru yang sekarang ini, normalnya harus menggunakan BBM dengan oktan 91. Kalau untuk mobil keluaran lama, oktan 88 tidak apa-apa," katanya.

Meski demikian ia berharap  warga untuk melaporkan langsung ke Pertamina jika mencurigai SPBU yang menjual BBM dengan kualitas rendah. Pertamina, sebutnya, akan langsung melakukan pengecekan di laboratorium.

"Kalau di pinggir jalan kualitasnya kita tidak tahu. Tapi intinya BBM yang kita distribusikan ke warga sudah melalui uji laboratorium, sehingga kualitasnya sudah sesuai dengan ketentuan yang berlaku,"  pungkasnya. (ian/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Diberondong Tembakan, Kapolsek Selamat

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler