Seperti yang dilakukan Ahmad, warga Kemangkon yang tinggal di Kembaran Banyumas ini. Ahmad menjelaksan, sekitar pukul 10.30 kemarin, dirinya hendak mengisi bensin ke SPBU Sokaraja Kulon. Namun disitu, dari keterangan salah satu petugas, premium habis. Untung saja, kata dia, bensin di motornya masih dan langsung ke SPBU Berkoh. Di tempat itu, rupanya, bensin juga habis. Petugas langsung melambaikan tangan yang menunjukan bensin habis.
Manager SPBU Berkoh, Hartoyo saat dikonfirmasi Radarmas menjelaskan bahwa stok premium telah habis pada pukul 10.30. Dirinya juga tidak tahu kenapa penyebabnya. "Dari jam 10.30 tadi sudah habis. Mungkin sedang dalam pengiriman," kata Hartoyo saat ditemui Radarmas (Grup JPNN).
Informasi yang dihimpun Radarmas, keterlambatan pasokan sampai hampir dua jam ini tak lazim. Sebab, Pertamina seharusnya sudah memberikan pasokan premium sebelum benar-benar habis.
Kondisi yang sama juga terjadi di SPBU Ovis Purwokerto yang kehabisan premium sejak pukul 12.00. Bagian Umum SPBU Ovis Suhardjo menjelaskan, mereka masih menunggu kiriman pasokan dari Pertamina. Bahan bakar yang tersedia adalah Pertamak dan Solar.
Di Pom bensin Pabuaran, juga demikian halnya. Sejak pukul 11.00, premium yang kebanyakan dikonsumsi kalangan mahasiswa itu sudah habis. "Sampai sekarang belum datang," kata Weldy, Manager SPBU Pabuaran sekitar pukul 12.30. Padahal, dalam sehari, SPBU ini bisa menjual premium sampai 25 ton.
Imam, warga Sokaraja yang sedang bepergian ke arah Cilacap juga mengatakan stok premium di Wangon dan Jatilawang pada pukul 11.00 habis. Dia pun akhirnya terus mencari di SPBU yang masih ada stok premiumnya.
Sementara itu, kelangkaan premium ternyata tidak hanya terjadi di Purwokerto. Kelangkaan juga terjadi di Kabupaten Wonosobo sehari sebelumnya. Akibatnya banyak yang beralih menggunakan pertamax. (ttg/guh/acd)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sebulan, Produksi Rumput Laut Capai 750 Ton
Redaktur : Tim Redaksi