JAKARTA--Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memenuhi undangan dari Direktur Eksekutif Greenpeace Internasional, Kumi Naidoo, untuk mengunjungi Kapal Rainbow Warrior III milik Greenpeace yang berlabuh di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, pada Jumat (7/5).
Presiden datang ke Pelabuhan Tanjung Priok dengan didampingi oleh Ibu Negara Ani Yudhoyono, menantu dan cucunya yaitu Annisa Pohan dan Almira Tunggadewi Yudhoyono, serta sejumlah menteri terkait..
Dalam pertemuan, Presiden meminta Greenpeace aktif memberikan masukan dan kritik lingkungan pada Indonesia untuk perbaikan.
“Kritiklah kami kalau ada hal-hal yang belum benar. Berikan saran atau usul kepada kami kalau itu baik bagi pemeliharaan lingkungan. Kalau Indonesia melakukan hal-hal yang baik, jangan lupa menjelaskan ke dunia bahwa Indonesia punya komitmen yang tinggi untuk memelihara lingkungan,” kata Presiden dalam pidatonya.
Presiden juga menegaskan, Indonesia punya komitmen tinggi untuk terus kurangi emisi karbon, terus memelihara hutan kami, perangi illegal loging, atasi kebakaran hutan, mencegah deforestasi yang tidak terkendali, melakukan moratorium pada hutan primer dan lahan gambut. "Dan tidak kalah penting menanam pohon satu miliar setiap tahunnya," kata Presiden
Di masa mendatang, Presiden mengajak Greenpeace untuk menjadi mitra dalam pengelolaan lingkungan hidup.
Setelah mendapatkan penjelasan mengenai kiprah Greenpeace Indonesia selama 10 tahun, SBY bersama rombongan naik ke geladak kapal Rainbow Warrior III.
Dengan dipandu oleh Kumii Naido, Presiden berkeliling geladak kapal, ruang kemudi, menyusuri kabin sampai ke haluan kapal. Di haluan kapal, Kumi menyerahkan buku “Down To Zero” yang berisi kiprah Greenpeace selama 10 tahun di Indonesia. Kumi juga menyerahkan souvenir Greenpeace kepada cucu SBY, Almira Tunggadewi. (flo/jpnn)
Presiden datang ke Pelabuhan Tanjung Priok dengan didampingi oleh Ibu Negara Ani Yudhoyono, menantu dan cucunya yaitu Annisa Pohan dan Almira Tunggadewi Yudhoyono, serta sejumlah menteri terkait..
Dalam pertemuan, Presiden meminta Greenpeace aktif memberikan masukan dan kritik lingkungan pada Indonesia untuk perbaikan.
“Kritiklah kami kalau ada hal-hal yang belum benar. Berikan saran atau usul kepada kami kalau itu baik bagi pemeliharaan lingkungan. Kalau Indonesia melakukan hal-hal yang baik, jangan lupa menjelaskan ke dunia bahwa Indonesia punya komitmen yang tinggi untuk memelihara lingkungan,” kata Presiden dalam pidatonya.
Presiden juga menegaskan, Indonesia punya komitmen tinggi untuk terus kurangi emisi karbon, terus memelihara hutan kami, perangi illegal loging, atasi kebakaran hutan, mencegah deforestasi yang tidak terkendali, melakukan moratorium pada hutan primer dan lahan gambut. "Dan tidak kalah penting menanam pohon satu miliar setiap tahunnya," kata Presiden
Di masa mendatang, Presiden mengajak Greenpeace untuk menjadi mitra dalam pengelolaan lingkungan hidup.
Setelah mendapatkan penjelasan mengenai kiprah Greenpeace Indonesia selama 10 tahun, SBY bersama rombongan naik ke geladak kapal Rainbow Warrior III.
Dengan dipandu oleh Kumii Naido, Presiden berkeliling geladak kapal, ruang kemudi, menyusuri kabin sampai ke haluan kapal. Di haluan kapal, Kumi menyerahkan buku “Down To Zero” yang berisi kiprah Greenpeace selama 10 tahun di Indonesia. Kumi juga menyerahkan souvenir Greenpeace kepada cucu SBY, Almira Tunggadewi. (flo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Aset 14 Perusahaan Asian Agri Diawasi Kejagung
Redaktur : Tim Redaksi