jpnn.com - Presiden Terpilih Donald Trump mengaku sangat terbantu dengan aplikasi asal Tiongkok, TikTok.
Oleh karena itu, Trump tampaknya bakal menjaga TikTok di Amerika Serikat.
BACA JUGA: Trump Berambisi Rampas Terusan Panama, Begini Reaksi China
Kesan baik itu dia tunjukkan setelah bertemu dengan CEO TikTok Shou Zi Chew pada Senin, (23/12) kemarin.
Dalam konferensi pers yang digelar pada hari yang sama, menurut laporan Reuters, Trump mengatakan bahwa dia memberi reapons positif untuk TikTok.
BACA JUGA: Pemerintah Albania Menilai TikTok Bisa Mendorong Anak-Anak Melakukan Kekerasan
Pasalnya, kampanye Trump selama periode pemilu AS berhasil dilakukan di platform itu.
Sehari sebelum bertemu dengan Chew, Trump juga sempat membahas TikTok saat menghadiri AmericaFest.
BACA JUGA: TikTok Setop Filter Kecantikan Untuk Pengguna di Bawah Umur
Trump sepertinya ingin menunjukkan ke publik bahwa ia menentang larangan beroperasinya TikTok di AS.
"Saya kira kita harus mulai berpikir, karena Anda tahu, kita sudah menggunakan TikTok, dan kita mendapat respons yang hebat dengan miliaran penayangan," kata Trump di depan para peserta AmericaFest.
Dia mengungkapkan bahwa sudah melihat bagan yang berisi jumlah penayangan dan riwayat kesuksesan TikTok di AS.
Menurut Trump, anak perusahaan ByteDance itu seharusnya tetap bersaing di pasar AS bersama Meta dan raksasa teknologi lainnya.
"Mereka (TikTok) membawakan saya sebuah bagan dan itu adalah sebuah rekaman, dan sangat indah untuk dilihat, dan saat saya melihatnya, saya berkata; Mungkin kita harus menyimpan benda ini untuk sementara waktu," jelas Trump.
TikTok akan dilarang beroperasi di AS pada 19 Januari mendatang karena aturan divestasi.
Perusahaan itu harus berpisah dari ByteDance, perusahaan asal China, jika masih ingin beroperasi di AS.
Baik TikTok maupun ByteDance menolak keras aturan tersebut. Keduanya masih berjuang mempertahankan posisi mereka, bahkan menunggu keputusan resmi dari Mahkamah Agung AS.
Beruntungnya, Mahkamah Agung masih bersedia mendengarkan banding TikTok.
Trump belum bisa melakukan apa pun untuk saat ini, karena dia belum resmi menjadi presiden.
Tidak jelas apa yang akan dilakukan Trump ke depannya, terlebih lagi aturan ini akan resmi diberlakukan sebelum Trump menjabat. (reuters/ant/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dunia Hari Ini: Donald Trump Menjadi Person of the Year Majalah Time
Redaktur & Reporter : M. Rasyid Ridha