DAMASKUS - Tekanan internasional terhadap rezim Syria tak lantas menggentarkan Presiden Bashar al-Assad. Untuk kesekian kalinya, dia menolak mundur dari jabatannya dan menyalahkan adanya konspirasi asing untuk merusak stabilitas negaranya.
"Konspirasi asing sangat jelas di mata semua orang," tegasnya menyebut indikasi bahwa demonstrasi anti pemerintahan terus berlanjut hingga saat ini. Dalam pernyataan publiknya pertama sejak berbulan-bulan, presiden 46 tahun tersebut menuduh ada kekuatan regional dan internasional mencoba untuk mengganggu stabilitas nasional Syria.
"Ada pihak-pihak di tingkat regional dan internasional yang mencoba mengganggu stabilitas Syria tidak lagi mampu menutupi fakta dan berbagai upaya mereka," ujarnya. "Mereka melakukan pembantaian dengan pemberitaan luas oleh media regopnal ataupun internasional. Setelah upaya mereka gagal, peran pihak asing sekarang muncul," tandasnya.
Dalam kesempatan itu, Assad berbicara di depan pendukungnya di Universitas Damaskus. Dia berbicara di atas podium berlatar belakang bendera Syria.
Assad mengkritik Liga Arab, yang telah mengirimkan misi pemantauan guna mengawasi kesepakatan Assad menghentikan kekerasan saat menghadapi demonstran. Tim monitor berada di Syria sejak 26 Desember.
Dalam kesempatan itu Assad mempertanyakan tentang alasan mendasar pemerintah negara Arab termasuk yang masih berbentuk monarki absolut mengajari Syria reformasi demokrasi. "Parlemen pertama di Syria terbentuk pada 1917. Dimana mereka saat itu?," tanyanya.
"Posisi mereka (negara Liga Arab) saat ini seperti seorang dokter yang merokok dan menasehati pasiennya untuk berhenti merokok sambil mengisap rokok di mulutnya," sindir Assad.
Di tengah pernyataannya tersebut, Assad kembali menegaskan bahwa tidak akan mundur dari posisinya. Karena menurutnya, pemerintahannya masih didukung mayoritas rakyatnya, meski demonstrasi anti pemerintahan terus berlanjut.
"Prioritas kami sekarang adalah meningkatkan keamanan yang telah kita bangun selama berpuluh-puluh tahun. Dan (stabilitas keamanan) ini hanya bisa dicapai dengan memberantas teroris dengan tangan besi," tambahnya.
Assad melanjutkan kritikannya terhadap Liga Arab. Dia menyebut blok yang berpusat di Kairo, Mesir itu telah gagal melindungi kepentingan negara Arab. "Selama enam dekade Liga Arab gagal melindungi kepentingan Arab. Jadi, kita tidak perlu terkejut jika mereka juga gagal hari ini (misi di Syria)," tegasnya.
Presiden yang berkuasa 11 tahun tersebut menyatakan tidak menutup pintu untuk dilakukannya reformasi politik. "(Tapi) jika reformasi itu dipaksakan, semuanya akan gagal," ujarnya. "Bagi kami, reformasi bisa berjalan secara alami," tambahnya.
Presiden Assad sudah empat kali muncul di depan publik merespons kondisi terakhir di negerinya, selama 10 bulan pecahnya perlawanan rakyat di Syria yang terinspirasi Revolusi Arab. Tidak banyak perbedaan dalam penampilannya kemarin sebelumnya. Khususnya terkait keyakinannya tentang konspirasi internasional.
Kemudian pemimpin yang mewarisi kekuasaan dari ayahnya menyatakan bahwa kemenangan akan segera direbut. "Kami akan segera mendeklarasikan kemenangan. Jika saya melepas jabatan (presiden) ini, itu hanya akan saya lakukan atas permintaan rakyat," tegasnya dalam pidato yang disiarkan langsung televisi nasional itu. (cak/ami)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Panglima TNI Sebut Protes Papua Nugini Telat
Redaktur : Tim Redaksi