Presiden Borneo FC: Jujur Saya Iri Dengan Tim di Daerah Lain

Selasa, 14 Juli 2020 – 18:33 WIB
Bos Borneo FC Nabil Husein Said Amin. ANTARA/HO-Borneo FC/am

jpnn.com, JAKARTA - Tes kesehatan sangat penting dalam mempersiapkan tim menyongsong bergulirnya kompetisi Liga 1 Indonesia pada Oktober mendatang.

Paling tidak untuk memastikan seluruh pemain dan ofisial, terhindar dari pandemi Virus Corona (COVID-19).

BACA JUGA: Sebagian Pemain Borneo FC Mulai Gelar Latihan Bersama di Samarinda

Namun, pelaksanaan tes usap diakui membutuhkan dana yang tak sedikit.

Karena itu, Presiden Klub Borneo FC Nabil Husein mengaku iri kepada klub yang difasilitasi oleh pemerintah daerah (pemda) setempat untuk menggelar tes usap.

BACA JUGA: Kompetisi Bakal Bergulir, Borneo FC Maksimalkan Persiapan Tim

Contohnya, Persib Bandung, disebut mendapat dukungan dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk melakukan tes usap.

Dari 18 klub kontestan Liga 1 Indonesia, baru Persib Bandung yang mulai merencanakan latihan bersama dalam waktu dekat.

BACA JUGA: Jack Brown Berminat Main di Liga 1 Indonesia

"Jujur saya iri dengan tim di daerah lain. Mereka mendapat perhatian pemerintah dalam melalukan tes kesehatan," ujar Nabil seperti dilansir dari laman resmi Liga Indonesia di Jakarta, Selasa (14/7).

Meski begitu, Nabil memastikan skuadnya akan melakukan tes usap secara mandiri walau harus mengeluarkan biaya yang tak murah.

"Ya ini risiko klub yang harus diambil sebelum berlatih bersama," ucapnya.

Sementara itu, dari informasi yang diterima Nabil, PT. Liga Indonesia Baru (PT. LIB) juga akan memfasilitasi biaya tes cepat (rapid test) setiap pekannya saat kompetisi sudah bergulir.

"Informasi yang kami terima, tes kesehatan diakomodasi PT LIB. Alhamdulillah tidak memberatkan klub," ucapnya.

Sesuai rencana, skuad Pesut Etam akan berkumpul pada 10 Agustus. Namun, Nabil belum menyebutkan tempat latihan apakah di Samarinda atau langsung ke Yogyakarta.

Pasalnya, PSSI dan PT. LIB berencana memusatkan kompetisi di pulau Jawa, sementara tim-tim yang berasal dari luar Jawa akan ditempatkan di Yogyakarta.

"Memang keputusan yang berat. Kami tidak bisa bermain di Samarinda. Tetapi melihat situasi agar lebih efisien, bertanding di Jawa sudah tepat. Semua harus menerima," ucap presiden klub yang masih berusia muda ini.(Antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler