Presiden Brasil Pecat Para Pejabat Korup

Senin, 26 November 2012 – 08:08 WIB
BRASILIA - Keputusan tegas diambil Presiden Brasil Dilma Roussef terhadap sejumlah pejabat senior dalam pemerintahannya karena terlibat skandal korupsi. Roussef pun memutuskan untuk mencopot Wakil Jaksa Agung Jose Weber Holanda dan Rosemary de Noronha, kepala Kantor Kepresidenan Regional di Sao Paulo, Sabtu lalu (24/11).
 
Para petugas dari markas kepolisian Brasil mendatangi kediaman sejumlah pejabat di Kota Brasilia dan Sao Paulo, serta menangkap enam orang dekat di lingkaran kekuasaan atas dugaan terlibat suap proyek pemerintah.

Skandal itu terkuak di tengah pengadilan korupsi politik terbesar di Brasil yang lebih populer sebagai "Mensalao".  Pengadilan Brasil mengadili beberapa ajudan dekat mantan Presiden Lula da Silva terkait upaya mendulang dukungan terhadap Partai Buruh, partai minoritas di Kongres, setelah menjabat pada 2003.

Jumat lalu (23/11), polisi menangkap enam orang atas dugaan memanfaatkan jabatan untuk menjual izin pendirian usaha dengan imbalan suap. Di antara mereka, terdapat dua bersaudara yang direkomendasikan oleh Noronha untuk menduduki jabatan penting.

Polisi menyatakan bahwa dua bersaudara, Paulo dan Rubens Vieira, berada di balik penyalahgunaan jabatan itu. Noronha sendiri merupakan mantan ajudan dan orang dekat mantan Presiden Lula da Silva. Dia belum memberikan komentar atas penangkapan tersebut.

Polisi mendakwa dua bersaudara itu telah merekrut dan merekomendasikan para pejabat tinggi yang mau menerima suap untuk mengatur berbagai proyek. Sedangkan saudara ketiga mereka, Marcelo Rodigues Vieira, pebisnis yang biasa membayar uang pelicin untuk mendapat persetujuan proyek, juga ditangkap.

Kasus korupsi tersebut diyakini akan mencoreng citra Lula, yang masih menjadi politikus paling berpengaruh di Brasil. Rousseff merupakan sosok yang dipilih oleh Lula untuk menggantikan dirinya sebagai presiden. Perempuan 64 tahun tersebut dikenal karena reputasinya yang tidak menoleransi korupsi.

Polisi mengaku telah menyelidiki kasus dugaan suap itu sejak 2010. Ketika itu, seorang pejabat Badan Pemeriksa Keuangan Brasil ditawari USD 150 ribu untuk mengaudit sebuah lembaga pemerintah. Tetapi, dia menolak dan lantas membocorkannya ke media.

Polisi juga telah menyita komputer dan sejumlah data dari Kantor Wakil Jaksa Agung Jose Weber Holanda, yang diberhentikan dari jabatannya karena diperiksa bersama puluhan orang lain. "Berdasar keputusan presiden, seluruh pejabat yang diperiksa oleh Kepolisian Federal harus diberhentikan," kata pernyataan resmi jubir Kantor Presiden Roussef.
 
Sebelumnya, Mahakamah Agung Brasil juga memvonis mantan ajudan Lula da Sliva, Jose Dirceu, dengan hukuman 10 tahun 10 bulan penjara. Dia dinyatakan terbukti bersalah merancang penggunaan dana publik untuk membiayai kampanye.

Pria 66 tahun tersebut menjabat kepala staf kepresidenan Lula pada periode 2003-2005. Sedangkan Lula dinyatakan tidak terkait dengan skandal tersebut. (BBC/cak/dwi)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dipecat Gara-gara Foto Topless Kate Middleton

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler